"Kalo mau aku kuat sama semangat belajar sarapannya tu roti pake selai gitu. Ini mah sambel kecap lagi. Sambel kecap mulu. Bosen buk".
Ibunya terdiam.
Arfi pun tetap melenggang pergi ke sekolah tanpa sarapan.
****
"Sayang... Ayo bangun kita sholat subuh dulu", terdengar suara lembut sayup-sayup.
Arfi kaget dan terbangun.
"Astagfirullahal'adziim... Ternyata tadi aku mimpi. Iya sayang. Aku udah bangun", jawab Arfi.
"Iya ayo sholat jama'ah, aku tunggu di mushola ya sama anak-anak". Itu suara Arini, istri Arfi.
Arfi sudah siap memimpin sholat subuh. Dibelakangnya juga siap 2 anak laki-laki nya kemudian diikuti istri dan 1 anak perempuan nya. Selesai sholat seperti biasa Arfi juga akan memimpin mengaji Al-Qur'an bersama anak-anak nya. Istrinya akan memasak di dapur, menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Istrinya ikut mengaji jika hari itu adalah hari libur. Arfi selalu memberikan istrinya hari libur juga ketika ia dan anak-anak sedang libur. Libur dari segala pekerjaan rumah. Mereka akan memesan beberapa makanan. Jika ada pakaian kotor menumpuk pun, Arfi akan menyuruh istrinya untuk membawa ke laundry. Tak perlu mencuci. Tak perlu berkutat dengan segala pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya. Untuk bersih-bersih seperti menyapu dan mengepel akan dibagi tugas kepada anak-anaknya. Jadi tiap selesai sholat istrinya akan ikut mengaji bersama Arfi dan anak-anaknya.
Karena hari itu hari Rabu, istrinya tidak ikut mengaji. Tapi sebelum istrinya beranjak ke dapur, Arfi meminta sesuatu kepada istrinya.
"Sayang.... Nanti tolong buatkan sambel kecap ya", pinta Arfi.