Mohon tunggu...
siti rohimah_sr
siti rohimah_sr Mohon Tunggu... Penulis - Istri dan Ibu Rumah Tangga

Suka menulis hal hal yang sedang atau pernah terjadi dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sambel Kecap Ibuk

1 November 2018   22:11 Diperbarui: 1 November 2018   22:16 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalo mau aku kuat sama semangat belajar sarapannya tu roti pake selai gitu. Ini mah sambel kecap lagi. Sambel kecap mulu. Bosen buk".

Ibunya terdiam.

Arfi pun tetap melenggang pergi ke sekolah tanpa sarapan.

****

"Sayang... Ayo bangun kita sholat subuh dulu", terdengar suara lembut sayup-sayup.

Arfi kaget dan terbangun.

"Astagfirullahal'adziim... Ternyata tadi aku mimpi. Iya sayang. Aku udah bangun", jawab Arfi.

"Iya ayo sholat jama'ah, aku tunggu di mushola ya sama anak-anak". Itu suara Arini, istri Arfi.

Arfi sudah siap memimpin sholat subuh. Dibelakangnya juga siap 2 anak laki-laki nya kemudian diikuti istri dan 1 anak perempuan nya. Selesai sholat seperti biasa Arfi juga akan memimpin mengaji Al-Qur'an bersama anak-anak nya. Istrinya akan memasak di dapur, menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Istrinya ikut mengaji jika hari itu adalah hari libur. Arfi selalu memberikan istrinya hari libur juga ketika ia dan anak-anak sedang libur. Libur dari segala pekerjaan rumah. Mereka akan memesan beberapa makanan. Jika ada pakaian kotor menumpuk pun, Arfi akan menyuruh istrinya untuk membawa ke laundry. Tak perlu mencuci. Tak perlu berkutat dengan segala pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya. Untuk bersih-bersih seperti menyapu dan mengepel akan dibagi tugas kepada anak-anaknya. Jadi tiap selesai sholat istrinya akan ikut mengaji bersama Arfi dan anak-anaknya.

Karena hari itu hari Rabu, istrinya tidak ikut mengaji. Tapi sebelum istrinya beranjak ke dapur, Arfi meminta sesuatu kepada istrinya.

"Sayang.... Nanti tolong buatkan sambel kecap ya", pinta Arfi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun