b.  Bermanfaat bagi konselor dalam membantu siswa yang motivasi belajarnya rendah, dengan menerapkan pendekatan behavioral dalam layanan konseling kelompok.
    c. Dapat memberikan sumbangan bagi pengambil kebijakan, lembaga-lembaga diklat, Dinas Pendidikan, Sekolah-sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya melalui layanan bimbingan dan konseling.
Â
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik
              Menurut Suharno (2008:14) Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar.
           Dari pendapat Suharno diatas dapat ditarik pengertian bahwa motivasi itu adalah penggerak, yakni penggerak yang menimbulkan keinginan pada siswa yaitu keinginan untuk tahu, keinginan untuk kreatif, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses dan sebagainya. Kemudian motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan kegiatan belajar, kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas, mengobservasi, meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan siswa pada pencapaian tujuan belajar yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
           Suharno (2008 : 14 ), berpendapat bahwa dalam hal motivasi belajar menurut asalnya dapat di golongkan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik ,  dengan uraian sebagai berikut :
Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri endiri. Motivasi ni dapat muncul karena: a) Merasakan pentingnya belajar. b). Merasakan dan mengetahui kemajuannya sendiri dari hasil belajar. c). Mempunyai keinginan untuk meraih cita-cita dengan cara belajar.