12. Berikan Ruang untuk Kebanggaan Karyawan
Hilangkan sistem penilaian yang hanya fokus pada angka. Biarkan karyawan merasa bangga dengan keahlian mereka dan dorong mereka untuk terus berkembang.
13. Buka Peluang Pendidikan dan Pengembangan Diri
Berikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar hal baru. Semakin mereka tahu, semakin besar semangat mereka untuk bekerja lebih baik.
14. Ajak Semua Orang Berkontribusi pada Transformasi
Perubahan budaya kerja menuju kualitas yang lebih baik adalah tugas semua orang, terutama manajemen. Semua pihak harus bekerja bersama untuk menciptakan organisasi yang lebih baik.
Mengutip dari laman web (Shift Indonesia, 2015), Teori manajemen kualitas total didirikan oleh William Edwards Deming, yang berkontribusi pada gagasan ini. Dia mengembangkan ide ini berdasarkan gagasan bahwa meningkatkan kualitas dan kinerja produksi akan meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus mengurangi biaya.
Deming mengembangkan 14 Poin untuk Manajemen yang menjadi dasar bagi filosofi Total Quality Management (TQM). Poin-poin ini berfokus pada perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi, dan budaya organisasi yang mendukung kualitas yang berkelanjutan. Poin-poin ini tidak hanya berfokus pada kualitas produk, tetapi juga pada cara perusahaan mengelola proses dan sumber daya mereka.
Pandangan Deming tentang kualitas berbeda dari tokoh manajemen lainnya. Konsep yang ia usung tidak berfokus pada hal-hal praktis, melainkan pada filosofi mutu secara mendalam. Meski begitu, 14 poin filosofinya tetap relevan hingga kini dan menjadi rujukan utama bagi banyak praktisi. Menariknya, prinsip-prinsip Deming tidak hanya diterapkan di dunia industri tetapi juga efektif di organisasi non-profit (Anindya, 2017).
Teori 14 Points dari W. Edwards Deming sangat berkaitan dengan manajemen operasional karena membantu perusahaan menjadi lebih efisien, produktif, dan menghasilkan produk atau layanan berkualitas tinggi. Prinsip-prinsip seperti perbaikan terus-menerus (continuous improvement), pengurangan pemborosan, pelatihan karyawan, dan kolaborasi antar-departemen sesuai dengan pendekatan modern dalam manajemen operasional seperti Total Quality Management (TQM) dan Lean Manufacturing.
Meskipun 14 Poin W. Edwards Deming telah memberikan kontribusi signifikan dalam manajemen kualitas, beberapa kritik dan pertanyaan mengenai relevansinya dalam konteks modern telah muncul. Mengutip dari laman web Quality and Innovation (Radziwill, 2012) ada beberapa kritik terkait teori 14 points oleh W. Edwards Deming: