Mohon tunggu...
Siti Qoniah01
Siti Qoniah01 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fundamentalisme Agama Memahami Gerakan yang Kompleks

4 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5.Kurangnya Pendidikan dan Kesadaran

Kurangnya pendidikan dan kesadaran seseorang yang tidak memiliki pemahaman yang mendalam akan ajaran agama dan konteksnya maka akan lebih mudah terbuai oleh interpretasi yang kaku dan sempit. Mereka juga lebih mudah untuk terprovokasi oleh propaganda yang mengatas namakan agama.

Gerakan fundamentalisme sendiri mempunyai dampak yang beragam, baik itu positif maupun negatif. Di sisi lain, fundamentalisme dapat dijadikan sumber kekuatan dan inspirasi bagi para pengikutnya, dengan cara mendorong untuk hidup lebih religius dan berdedikasi terhadap nilai-nilai agama. Di satu sisi , fundamentalisme bisa memicu kekerasan atau konflik, apabila jika dikaitkan dengan politik.

Fundamentalisme agama juga sering disebut sebagai fenomena global yang kompleks dan sering kali menjadi pemicu perdebatan. Gerakan ini juga lumayan ketat terhadap kalimat - kalimat suci agama, serta lebih menekankan pentingnya untuk kembali kepada nilai-nilai dasar dan tradisi awal agama. Dalam gerakan fundamentalisme agama juga memuat beberapa, termasuk definisi, karakteristik, dan beberapa contoh pergerakannya.

Definisi dan Karakteristik

Fundamentalisme agama bisa didefinisikan sebagai sebuah gerakan yang berusaha untuk mengembalikan agama kepada akarnya dan bisa menerapkan prinsip-prinsip dasar agama secara padat dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini biasanya akan ditandai dengan beberapa karakteristik, diantara-Nya:

1.Kembali ke Akar: Fundamentalis juga menekankan pentingnya kembali kepada nilai-nilai dasar dan tradisi awal agama, yang dianggap telah dilupakan.

2.Penolakan terhadap Modernitas: Fundamentalis juga sering Kali menolak pengaruh modernitas, yang sering dianggap merusak nilai-nilai agama.

3.Keterlibatan Politik: Fundamentalisme agama sering kali memiliki sistem politik, dengan tujuan menerapkan nilai-nilai agama dalam politik dan hukum.

4.Kesenjangan dengan Masyarakat: Fundamentalis sering kali merasa asing dari masyarakat umum, karena dianggap telah meninggalkan nilai-nilai agama.

Gerakan fundamentalisme agama juga memiliki dampak yang beragam, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, fundamentalisme dapat dijadikan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi para pengikutnya, mendorong mereka untuk hidup lebih religius dan berdedikasi terhadap nilai-nilai agama. Di sisi lain, fundamentalisme dapat memicu terjadinya konflik dan kekerasan, terutama jika dikaitkan dengan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun