Ervina bla bla bla
Saya lupa nama panjang kakak ini. Yang jelas saya ingat sekali, style kakak ini adalah gaya-gaya wanita karier kekinian. Praktis, seksi, rapi, dan dewasah…
Kakak Eka Restu
Taraa… dia juga seorang bumil… tapi kelihatannya dia lebih bahagia ketimbang saya. Usut punya usut, ternyata suaminya diboyong juga pas acara KF. Pantesan bahagia… berasa hanimun kan…
Emma si A Ling
Begitu melihat mata sipit Emma yang kebetulan saat itu dia pakai baju merah, saya langsung mengajak anak-anak penghuni kamar untuk memanggilnya A Ling! Dia adalah gadis mungil tak berdosa. Suatu hari saat saya menjadi imam solat dan Emma berada di arah tenggara, saya berkata,
‘Emma, kalau kamu duduk situ hadap sini, aku gak bisa konsen solat. Kamu hadap tembok aja ya sampe solatnya selesai!’
Dan oh… Emma menghadap tembok dan tidak bergerak (barangkali juga tidak bernapas), sampai kami salam dan saya menyuruhnya untuk berbalik. Sejak saat itu, kami memutuskan melindungi Emma karena dia adalah manusia yang langka!
Dewi yang ternyata adalah Devi
Namanya Devi, tapi Mba Ve yang saat itu mungkin sedang gusar hatinya, typo dalam menulis Devi menjadi Dewi. Barangkali, Dewi adalah nama gadis yang menikah dengan gebetan Mba Ve. Well, Devi ini gak bisa bilang ‘F’ karena dia Sunda. Dia juga gak bisa marah. Tipikal isteri idaman suami orang :D
Mitri Komalasari
Begitu berkenalan, saya langsung nanya apakah bapaknya orang Rusia. Eh bukan. Praduga saya sih, dulu pak petugas pembuat akta typo juga kaya mba Ve. Jadi menurut saya nama asli mba Mitri adalah Fitri.
Nabilah bukan JKT 48
Tanpa kakak ini, mik yang disediakan panitia untuk sesi tanya jawab bakal jamuran dan kesepian. Untung ada beliau yang selalu setia memegang mik dengan syahdunya…
Nani Susiani
Well, tante satu ini saya kira pendiam. Ternyata saya salah 2500%
Putri yang Uti
Uti lebih tepat ikut acara kajian mama dedeh ketimbang acara rumpi bareng J
Putri yang Putri
Putri ini, adalah putri yang menjiwai peran perempuan. Dia, cerewet dan bicaranya renyah sekali seperti jamur krispi :D