‘Owalah… ini Mbak Banin yang nulis Kambing Congek itu ya?’
Dan ya, Banin tak perlu lagi repot-repot mengeja namanya B-A-N-I-N, saat berkenalan.
Â
Okay, kemudian, setelah Banin mengikuti Kampus Fiksi, apakah benar dia dapat makan gratis dan jadi penulis terkenal?
Sebagaimana dalam sambutan Om Edi selaku Bapak Rektor, beliau bilang, mengikuti acara KF tak menjamin muda-mudi menjadi Tere Liye, yang bisa dijadikan jaminan pasti adalah, alumnus akan mendapat keluarga baru.
Dan yes! Saya, Banin, belum terkenal tapi saya mendapat dedek-dedek dan akak-akak baru. Terima kasih sekali untuk kalian para peserta:
Puput Mentari
Yang sampai saat ini mukenanya belum saya paketkan dan charger HP-nya saya rusakkan. Semoga dikau lekas mendapat ganti yang lebih baik. Bukankah kehilangan adalah proses penggantian dengan yang lebih baik??? #baper
Mel Ara
Saya syok berat begitu mengetahui kalau Meilanny adalah Mel Ara. Secara kami berteman di FB sejak Januari 2014, dan dengan cara yang tidak sengaja, kami bertemu lagi di Januari 2 tahun ke depan. (ceritanya si akak ini menggilai ghost2 writer gitu,,, jadi dia menyembunyikan wajah dan namanya di FB)
Ika Vihara BS
Pertama  kumelihatnya berdebar-debar di dada…
Hem… sumpah saya kira emak satu ini masih 18 tahun kaya si Emma… eh.. ternyata sama-sama emaknya kaya saya (usianya lho ya, kalau wajah sih, dia lebih imutan dikit---banyakan emma :D)
Heppy Muslimah
Menjadi muslim memang harus bahagia. Tapi Heppy ini menghiperbolakan kebahagiaannya. Harusnya tak perlu heboh begitu, tapi, apa daya itu tak melanggar hukum. Lagipula, namanya cantik (Tapi, orangnya seperti preman! Cocok dijadikan tukang palak tukang bully dan tukang bubur naik bang Haji Rhomeo)