Mohon tunggu...
siti nuraena
siti nuraena Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya adalah freelance yang sedang menggeluti bidang tourism dan mahasiswa aktif di universitas teknologi digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bauran Pemasaran pada Jasa Pendidikan

13 Mei 2024   18:21 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Promosi (Promotion) merupakan kemampuan untuk menyampaikan manfaat yang diberikan oleh sekolah kepada calon pelanggan. Dari 11 sekolah yang telah disurvei kurang setengahnya yang mengiklankan diri.

  • Orang (People) mencakup individu yang terlibat dalam penyediaan layanan pendidikan. Tidak semua karyawan sekolah dapat menyampaikan pesan yang sama terhadap orang tua siswa hal ini menjadi masalah dan berkaitan dengan budaya sekolah yang tidak sepenuhnya mengambil pendekatan yang berorientasi pada pasar

  • Bukti fisik (Physical evidence) adalah bukti bahwa pelanggan jasa pendidikan menerima manfaat, yang menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan dan evaluasi hasil. Hasil penelitian dari James dan Phillips adalah sekolah tidak bisa mengemukakan aspek apapun yang menunjukkan bukti dari manfaat jasa yang diberikan kepada pelanggan.

  • Proses (Process)  melibatkan sistem operasi sekolah untuk mengatur pemasaran jasa pendidikan, dengan dampak yang jelas terhadap penempatan karyawan dalam pembagian tanggung jawab, serta pengelolaan dan pengadaan sumber daya untuk strategi pemasaran jasa pendidikan.

  • Dalam bauran pemasaran dalam jasa pendidikan tentu tidak dapat dipisahkan dari keputusan memilih sekolah yang setara dengan keputusan pembelian

    Keputusan pembelian

    Menurut Astuti & Amanda (2020, 83) Keputusan pembelian memiliki karakteristik yang berkelanjutan dan terbagi dalam dua aspek utama. Aspek pertama adalah derajat keterlibatan, yang mencerminkan sejauh mana konsumen terlibat dalam proses keputusan pembelian, mulai dari keputusan pembelian yang melibatkan keterlibatan tinggi hingga keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah. Sementara aspek kedua adalah content, yang mencerminkan jumlah informasi yang diperlukan oleh konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ini berkisar dari tahap pengambilan keputusan, di mana konsumen mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai merek sebagai alternatif, hingga kebiasaan, di mana konsumen membutuhkan sedikit informasi dan hanya mempertimbangkan satu merek. Konsumen akan lebih terlibat dalam suatu produk jika produk tersebut memenuhi kriteria-kriteria berikut: 

    1. Memiliki signifikansi bagi konsumen.

    2. Menyentuh keterlibatan emosional.

    3. Tetap menarik secara berkesinambungan bagi konsumen.

    4. Menimbulkan risiko keuangan.

    5. Membentuk identitas yang menciptakan citra khusus bagi konsumen.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun