"Ingatlah, meskipun Ibunda tak dapat melihat. Namun, Allah SWT dapat melihat segalanya. Tetaplah jujur, anakku," tutup beliau.
Dengan rasa penyesalan, Tataw berjanji pada diri sendiri. Tidak akan berbohong lagi pada Ibunda. "Ya Allah, ampunilah kesalahanku."
KEESOKAN harinya, Tataw sangat risau. Ia tak dapat menemukan Haifa di antara bunga-bunga. Hatinya bertanya-tanya. Apa yang terjadi pada Haifa. "Ya Allah, semoga Haifa baik-baik saja.
Hari itu, Tataw kembali ke sarang dengan wajah murung. Madu yang dibawa penuh, tapi tak menyenangkan hatinya. Tataw merasa khawatir, akan keselamatan Haifa.
Tiba-tiba, Tataw dikejutkan dengan suara Haifa. "Tataw, sekarang aku sudah lebih baik. Mungkin besok, sayapku sudah cukup kuat."
"Alhamdulillah, Haifa. Seharian aku merasa khawatir," seru Tataw gembira.
Ternyata, Ibunda ratu yang meminta lebah-lebah lain membawa Haifa ke sarang. Untuk diberikan pengobatan dengan madu yang lebih baik.
Dalam hati Tataw, berkata, "Astagfirullah, coba dari awal aku berkata jujur. Mungkin, saat ini Haifa sudah bisa terbang."
KEJUJURAN adalah keutamaan setiap insan. Jangan pernah berbohong, meskipun itu untuk kebaikan, sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Pengasih lagi Penyayang.
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong". (QS. An-Nahl ayat 105.)
TAMAT
Siti Nazarotin
Blitar, 7 Januari 2020