Mohon tunggu...
Siti Nabila Pashya
Siti Nabila Pashya Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM : 43220010164

Dosen Pengampu : Prof. Dr Apollo, M.Si., Ak, CIFM, CIABV, CIBG. Universitas Mercu Buana. Siti Nabila Pashya. NIM 43220010164.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Teori Akuntansi Pendekatan Semiotika Menurut Roland Barthes [Prof Apollo]

24 Mei 2022   02:43 Diperbarui: 24 Mei 2022   04:58 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Melatarbelakangi Pemikiran Roland Barthes Mengenai Teori Semiotika?

Roland Barthes merupakan seorang Filsuf berkebangsaan Perancis yang merupakan penerus pemikiran Ferdinan de Saussure dengan mengidentifikasi korelasi antara penanda (signifier) dengan petanda (signified) pada sebuah tanda. Signifier yakni apa yang dikatakan, ditulis, dan dibaca.

Sedangkan signified merupakan pola piker atau konsep. Saussure tertarik dengan cara kompleks saat kalimat dibentuk dan cara bentuk kalimat dalam memutuskan maknanya, tetapi tidak memiliki ketertarikan terhadap kenyataan bahwa kalimat yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda kepada orang dalam situasi yang berbeda.

Bagaimana Teori Semiotika Menurut Pemikiran Roland Barthes?

Roland Barthes menjelaskan pemikirannya mengenai teori semiotika dengan menggunakan seikat bunga mawar. Seikat bunga mawar sendiri dapat diartikan untuk memberikan tanda 'gairah' atau passion, maka seikat bunga mawar tersebut menjadi penanda atau signifier dan gairah dapat diartikan sebagai petanda atau signified. 

Konsep ketiga lahir dari hubungan antara seikat bunga mawar (signifier) dengan gairah (signified) yakni menghasilkan seikat atau buket bunga sebagai  tanda. Sebagai  tanda,  penting untuk dipahami bahwa buket bunga sebagai penanda adalah hanya sebagai entitas tanaman biasa saja. Sebagai penanda, buket itu kosong, tetapi sebagai tanda buket itu penuh.

Pemikiran Roland Barthes tersebut dikenal sebagai Two Order of Signification atau rangkaian dua makna, yakni merupakan tingkatan makna ekstensional yang merujuk pada makna denotasi pada suatu penandaan yang menggambarkan hubungan signifikansi yang menurut kamus menghasilkan makna eksplisit, langsung, jelas, atau aktual. 

Di sisi lain, implikasi tersebut mewakili interaksi yang terjadi ketika sebuah tanda bertemu dengan  perasaan atau emosional pembaca, serta nilai-nilai yang muncul dari pengalaman kurtural dan personal.

Tanda semiotik memungkinkan untuk memprediksi sifat tanda  dalam kaitannya dengan tanda linguistik. Simbol semiotik juga merupakan kombinasi dari representasi simbolik dan simbolik (misalnya, warna cahaya adalah perintah yang bergerak di bawah batasan lalu lintas), tetapi memiliki kepentingan yang berbeda. Banyak sistem semiotik (objek, gerak tubuh, gambar bergambar) memiliki entitas ekspresif yang esensinya tidak memiliki makna. Seringkali, objek yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dan digunakan oleh orang-orang selama beberapa generasi untuk mengartikan sesuatu. Misalnya, pakaian digunakan untuk perlindungan dan makanan digunakan untuk makanan, tetapi juga digunakan sebagai tanda. Ada saran untuk menyebut tanda-tanda semiotik asal utilitarian dan fungsional ini sebagai fungsi tanda. Fungsi penanda adalah untuk membuktikan adanya gerakan ganda yang perlu dibongkar. Pada tahap pertama (analisis ini murni fungsional dan tidak berarti sementara yang sebenarnya), fungsi tersebut memiliki makna. Semantikisasi ini tidak bisa dihindari begitu saja.
Di hadapan masyarakat, semua kegunaan berubah menjadi gejala itu sendiri. Penggunaan jas hujan dimaksudkan untuk melindungi dari hujan, namun penggunaan ini tidak terlepas dari tanda-tanda kondisi atmosfer. Karena masyarakat hanya menghasilkan objek-objek yang dibakukan dan dinormalisasi, maka objek-objek ini mau tidak mau merupakan realisasi dari model, ujaran linguistik, dan entitas penting. Untuk menemukan kembali objek yang tidak ditandatangani, perlu membayangkan alat yang sepenuhnya diimprovisasi dan tidak menyerupai model yang ada. Hal Ini adalah hipotesis yang tidak dapat diuji oleh perusahaan mana pun. Arti universal dari penggunaan ini sangat penting karena mengungkapkan fakta bahwa tidak ada realitas yang tidak dapat dipahami dan pada akhirnya harus mengarah pada perpaduan sosiologi dan sosiologi. Tapi begitu suatu tanda terbentuk, orang yang bekerja dengan sangat baik dan bisa membicarakannya seolah-olah tanda itu ada. Barang-barang sehari-hari seperti mantel bulu disajikan seolah-olah hanya membantu melindungi dari dingin. Fungsionalisasi berulang ini, di mana bahasa sekunder perlu hadir, sama sekali tidak sama dengan fungsionalisasi awal (dan sebenarnya ideal). Hal ini dapat terjadi karena fungsi yang ditampilkan sebenarnya sesuai dengan fungsi kedua (bertopeng). Institusionalisasi yang bermakna, yaitu tatanan makna. Oleh karena itu, fungsi tanda (mungkin) bernilai secara antropologis karena merupakan satu kesatuan di mana hubungan teknis dan penting terjalin.

Roland Barthes tidak hanya memahami cara kerja penandaan, Ia juga memahami aspek lain dari penandaan tersebut, yakni "mitos" yang menjadi ciri suatu masyarakat. Pemahaman Roland Barthes tentang mitos ini menjadi salah satu ciri khas semiologinya yang membuka ranah baru semiologi, yakni sebuah mitos yang bekerja dalam realitas sehari-hari masyarakat. Dalam bentuk praktisnya, Rolan Barthes berusaha menyaring mitos sosial modern dalam budaya yang berbeda. Studi untuk membongkar analisis semiotika dapat diterapkan pada hampir semua teks media di televisi, radio, surat kabar, majalah, film, dan fotografi.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun