Rumusan Masalah
   Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.Bagaimanakah Penggunaan Alpa Seal melalui kegiatan laboratorium dapat Meningkatkan  Kreativitas  Belajar Siswa pada  SMP Negeri 1 Doplang Tahun 2023?
2.Bagaimanakah Penggunaan Alpa Seal melalui kegiatan laboratorium dapat Meningkatkan  Hasil Belajar Siswa pada  SMP Negeri 1 DoplangTahun 2023?
  Â
Tujuan PenelitianÂ
Tujuan penelitian yang dilakukan  adalah sebagai berikut :
1).Meningkatkan kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran materi sistem pernafasan pada manusia.
2).Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pernafasan pada manusia.
Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat :Â
1). Bagi Siswa dapat mengembangkan kreativitas dan hasil belajar pada sistem  pernafasan manusia.
2).Bagi Guru Dapat meningkatkan kreativitas seorang guru dan memperbaiki kinerja  serta profesional guru dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran.
LANDASAN TEORETIS
Alat peraga sederhana alternatif
Alat peraga diartikan sebagai alat yang dapat dipertunjukkan atau diperagakan pada proses pembelajaran memperjelas suatu materi pembelajarar agar menjadi lebih mudah.Alat peraga menurut Ditsardik Depdikbud (1990) dalam Husni diartikan sebagai alat yang dapat dipertunjukkan/diperagakan dalam proses pembelajaran dan berfungsi sebagai pembantu untuk memperjelas suatu konsep ide atau pengertian contoh benda.Pada penelitian ini adalah alat peraga sederhana alternatif yang dirancang secara sederhana denganmemanfaatkan bahan-bahan bekas yang mudah didapat di lingkungan dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam pembuatannya,sehingga penulis memberi nama alat peraga sederhana alternatif yang disingkat dengan Alpa Seal. Pada penelitian ini, penulis menggunakan lima alat peraga yaitu untuk menjelaskan mekanisme respirasi,respirasi mengeluarkan Co2, respirasi mengeluarkan o2,kapasitas paru-paru dan bahaya nikotin pada rokok terhadap kesehatan paru-paru.
Kreatifitas Belajar
Kreativiats merupakan kemampuan seseorang yang melahirkan sesuatu ide yang baru melaui proses tertentu. Pada penelitian ini kreativitas siswa ditandai dengan 6 indikator yaitu 1) Interaksi siswa dengan sebagai sumber belajar, 2) Keuletan dan kesabaran dalam bekerja, 3) Kelancaran dalam praktikum, 4) Kualitas karya, laporan, dan presentasi. 5) Motivasi siswa dalam pembelajaran. 6) Kemampuan menyampaikan ide-ide dan menyelesaikan tugas.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pencapaian kompetensi yang menggambarkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap sesuai tujuan pembelajaran berupa nilai atau angka. Dalam hal ini diperoleh melaui tes tertulis setelah proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian, hasil belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan aspek psikomotorik.
    Kegiatan Praktik di LaboratoriumÂ
Menurut Wiyanto (2008) kegiatan laboratorium yang istilah lainnya adalah praktikum merupakan bentuk kerja praktik yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang terencana dan berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi serta memahami fenomena.
Kegiatan praktek di laboratorium meliputi demonstrasi dan eksperimen. Demonstrasi adalah proses menunjukkan sesuatu kepada orang lain atau kelompok lain. Siswa kurang terlibat untuk melakukan karena hanya melihat, mengamati, mendengar, dan merasakan proses yang dipertunjukkan gurunya. Eksperimen adalah proses memecahkan masalah melalui kegiatan manipulasi variabel dan pengamatan atau pengukuran. Pada kegiatan inilah yang diharapkan dalam pembelajaran IPA. Siswa harus dapat membuktikan kebenaran suatu konsep atau menemukan konsep baru yang merupakan produk sains.
Model pembelajaran Problem Based Instruction ( Pengajaran Berdasarkan Permasalahan ) adalah yang paling tepat untuk melaksanakan kegiatan laboratorium dalam berinkuiri secara terbimbing. Model ini memberi keleluasaan siswa untuk berbuat dan bertindak dalam memecahkan masalah sampai menemukan kesimpulannya. Menurut Trianto (2007) model pembelajaran Problem Based Instruction sangat efektif untuk proses-proses berpikir tingkat tinggi, membantu siswa memproses informasi yang telah dimilikinya, dan membantu siswa membangun sendiri pengetahuannya tentang dunia sosial maupun fisik di sekelilingnya.