"Tiko, tidak boleh seperti itu, kita harus peduli kepada teman kita, siapa tahu Yaya sakit yang serius," timpal Ruki dengan nada kesl.
"Ya sudah kalian saja yang menjenguk, aku tak mau, " kata Tiko sambil berlalu.
Sore hari pun tiba, ketiga sahabat itu telah berkumpul untuk menjenguk Yaya. Mereka membawakan Yaya oleh-oleh buah dan susu. Yaya senang sekali mendapat kunjungan dari teman-temannya. Keesokan harinya Yaya pun sudah sembuh dan bermain bersama lagi.
Beberapa hari kemudian, terdengar kabar Tiko saki. Sudah 3 hari dia tidak bisa main keluar. Badannya demam dan lemas.
"Uh, kenapa tidak ada yang menjengukku?" kata Tiko marah.
"Teman-teman tidak sayang dan tidak peduli kepadaku," ucapnya lagi kesal.
"Sayang kamu ini kenapa, kok marah-marah sendiri?" Tanya ibu Tiko.
"Teman-teman tak ada yang menjengukku bu, mereka tidak peduli kepadaku," keluh Tiko kepada ibunya.
"Kan kemarin kamu juga tidak mau menjenguk Yaya saat dia sakit," kata Ibu.
Tiko hanya tertunduk, dia ingat kemarin menolak sewaktu diajak menjenguk Yaya. Bahkan dia meremehkan penyakit Yaya. Â Tiko pun mencoba tidur. Saat dia hendak memejamkan matanya. Tiba-tiba terdengar suara.
"Assalamualaikum, Tiko.."