Individu secara otomatis meniru ekspresi emosi orang lain, yang dapat memicu perasaan serupa dalam diri mereka.
Misalnya, melihat seseorang tersenyum dapat membuat orang lain merasa senang.
2. Conditioned Emotional Response:
Respon emosional yang terasosiasi dengan pengalaman masa lalu, di mana situasi tertentu memicu empati.
3. Direct Association:
Menghubungkan pengalaman orang lain dengan pengalaman pribadi yang serupa, yang memicu rasa empati.
4. Role-Taking (Perspektif Kognitif):
Kemampuan untuk membayangkan diri dalam posisi orang lain, yang memungkinkan individu memahami dan merasakan emosi mereka secara mendalam.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Empati
Hoffman juga menggarisbawahi bahwa empati dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Biologis: Genetika, struktur otak (misalnya, aktivasi di area otak seperti amigdala dan korteks prefrontal), dan hormon (seperti oksitosin) memengaruhi kemampuan empati.