Mohon tunggu...
Siti Maulida melia
Siti Maulida melia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis, membaca, memasak, bernyanyi, jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Empati dari Martin Hoffman

19 Januari 2025   13:16 Diperbarui: 19 Januari 2025   13:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori empati dari Martin Hoffman adalah salah satu teori paling terkenal dalam memahami perkembangan empati pada manusia. Hoffman menjelaskan bahwa empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi orang lain, yang berkembang secara bertahap seiring dengan perkembangan kognitif dan emosional individu. Ia menggambarkan perkembangan empati dalam beberapa tahapan, yang melibatkan faktor biologis, sosial, dan kognitif.

Berikut adalah penjelasan rinci tentang teori empati Hoffman:

1. Definisi Empati

Hoffman mendefinisikan empati sebagai "respon afektif yang berasal dari pemahaman intuitif terhadap emosi orang lain." Ia menekankan bahwa empati melibatkan baik komponen afektif (emosi) maupun kognitif (pemahaman rasional tentang kondisi orang lain).

2. Perkembangan Empati Menurut Hoffman

Hoffman membagi perkembangan empati ke dalam empat tahap utama yang mencerminkan peningkatan kemampuan kognitif dan sosial anak:

a. Empati Global (0-1 Tahun)

Karakteristik:

Pada tahap ini, bayi merespon emosi orang lain secara refleksif tanpa membedakan antara dirinya dan orang lain.

Misalnya, bayi mungkin menangis ketika mendengar bayi lain menangis, yang disebut sebagai emotional contagion (penularan emosi).

Penyebab:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun