Karena moral itu sangat penting, seiring berkembangnya video-video viral terkadang tidak banyak peserta didik yang menirukannya dan sampai terbawa di lembaga sekolah dan menjadi sebab degradasi moral.
. Teknologi dan pengetahuan berdampak pada proses pembelajaran dan memberikan kontribusi atau sumbangan Keriligiusan, merupakan sifat dari pendidkan Islam itu sendiri. Kereligiusan di Indonesia khususnya banyak sekali sperti paham-paham yang dianut masyarakat. Jika tidak ada pemacu atau yang dipacu akan hilang arah, sehingga perlu adanya penddikan dengan rangka pengembangan kurikulum pendidikan Islam agar tidak terjadi penyelewengan secara keterlaluan dalam hal agama. Dalam hal politik pengembangan kurikulum dilakukan untuk meneguju sekaligus mengevalusi kinerja kabinet-kabinet pada periode tersebut. Sehingga dilakukanlah penegembangna kurikulum apakah tercapai maksud tujuannya untuk upaya menecerdaskan bangsa.
Budaya sekolah di masyarakat sosial menjadi hal ayang wajib bagi para oarang yua untuk menyekolahkan anakanya dengan tujuan supaya anak-anak mereka kelak menjadi orang yang bisa mencapai masa depna yang cerah. Karen ahla itulah diperlukan pengembangna kurikulum pendidkan Islam atua kontemporer. Tidak stagnan mengikuti gaya pengajaran orang terdahulu yang belum ada handphone.Â
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah mempengaruhi program pengembangan kurikulum. Jenis ilmu pengetahuan yang dikembangkan di universitas atau perguruan tinggi secara umum mempengaruhi isi atau materi pelajaran yang akan diajarkan kepada pengembangan tidak hanya isi kurikulum tetapi juga alat bantu dan media pendidikan.
KESIMPULAN
Dalam kontekstual kehidupan kita selalu bersanding dengan dunia digital atau kontemporer saat ini. Hal tersebut menjadi tantangan dalam hal pendidikan khususnya, karena telah dibahas di atas mengenai budaya atau kebiasaan orang tua yang mnyekolahkan anaknya dengan artian memasrahkan ankanya kepada pendidik agar menjadi orang ahli atua mampu menemukan potensi mereka. Sehingga pendidik maupun pemerintah memiliki tanggungan untuk mencapainya. Dan salah satu cara dalam mencapainya adalah dengan merencanakan kurikulum yang baik untuk disampaikan kepada peserta didik.
Fakta saat ini terus mengalami perubahan dan perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan, yang secara tidak langsung memengaruhi struktur dan elemen pendidikan Islam. Sebuah kurikulum integratif diperlukan dalam pendidikan Islam. Namun, saat melakukannya, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum. Pengembang kurikulum pun diharuskan memiliki otoritas yang baik dalm mengembangkan kurikulum pendidikan Islam. Pengembang kurikulum harus berkualitas, inovatif, dan profesional. Supaya kurikulum yang disampaikan akan berhasil dalam proses pembvelajaran. Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Untuk mewujudkan pendidikan Islam yang tidak secara kuantitas tetapi yang lebih utama kemajuan dalam hal kualitas yang mampu bersaing secara kompetetif di tengah perkembangan zaman, perlu membangun stake holders antara lembaga pendidikan, seperti kepala sekolah atau ketua yayasan, dan struktur pemerintah yang terlibat dalam pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
 "Pengembangan Kurikulum Model Rogers," January 5, 2016. http://erlitapunyacerita.blogspot.com/2016/01/pengembangan-kurikulum-model-rogers.html.
Pembelajaran, Pusat Kurikulum dan. "Pengembangan Kurikulum." Sistem Informasi Kurikulum Nasional. Accessed May 27, 2024. http://kurikulum.kemdikbud.go.id/pengembangan-kurikulum.
"Pendidikan Agama Islam." Accessed May 29, 2024. https://pai.ftk.uin-alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/264.