Aku gemetaran, tempat dimana aku berada sekarang bukanlah sebuah pemakaman ataupun ruangan kelas, tapi ini adalah rumahku sendiri. Ingatanku samar-samar, apakah terakhir kali aku tertidur itu adalah di kelasku atau di rumahku sendiri?
Televisi sedang menyala menyiarkan sebuah pertunjukkan gamelan. Eh...! Aku kenal musik ini, ini seperti apa yang ada di dalam mimpiku.
Saat itulah aku menyadari jika aku tidak sendirian, di samping kananku duduk seorang wanita berkulit hitam sedangkan di sebelah kiriku duduk seorang pria berkulit putih.
Bau badan mereka sangatlah harum, kurasa ini bau bunga mawar. Aku tenggelam dengan suasana musik gamelan di televisi, sesaat setelah musik tersebut selesai dua orang disebelah-Ku ini tertawa dengan tergelak.
Aku bingung, apa yang mereka tertawakan, suara mereka perlahan sangat menyakitkan telingaku aku tak tahan lagi, sayup-sayup ku melihat dua orang ini wujudnya berubah, sudah bukan orang yang sama lagi, seperti hantu di mimpiku yang sebelumnya si pria tanpa wajah dan wanita pucat yang penuh belatung. Tubuhku semakin lemas, dan aku pun seketika tertidur dengan suara gelakan tawa memekakkan telinga .
***
Lagi...
Aku terbangun dari mimpi burukku yang terus berulang, mimpi dalam mimpi dalam mimpi terhitung sudah 3 atau 4 kali hal itu terulang, aku sudah tidak bisa lagi membedakan antara mimpi buruk dan kenyataan, bahkan sekarang aku tidak tahu apakah aku sedang bermimpi ataukah sudah terjaga, aku tidak tahu.
Tempatku terbangun adalah rumahku sendiri. aku sungguh ketakutan. Selang beberapa detik aku tersadar, ini dunia nyata dan tadi aku pergi tidur tanpa membaca doa.
Jam dinding telah menunjukkan jam 6 sore, aku langsung pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudhu untuk segera mengerjakan shalat maghrib, aku telah terbebas dari mimpi buruk berulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H