Aku terdiam, kakiku sangat berat untuk digerakkan, aku ingin menjerit tetapi mulutku pun tidak bisa digerakkan, seluruh tubuhku mati rasa. Perlahan demi perlahan pria tersebut menghampiriku, aku menangis dalam diam. Lalu pria tersebut pun langsung mengayunkan cangkul berdarahnya ke arahku. aku tewas seperti apa yang ada di dalam mimpiku.
***
Aku lagi-lagi terbangun dari mimpi burukku dengan air mata menggenang di pelipisku, tunggu jadi itu juga hanyalah mimpi? Jadi itu adalah mimpi dalam mimpi?
Aku tetap terdiam di kursiku mengingat-ingat mimpi tadi, semuanya terasa sangat nyata untukku. Selang berapa lama terdengar suara ketokkan dari arah pintu, aku pun beranjak dari tempat dudukku untuk membuka pintu kelas yang memang tertutup, tunggu dulu, aku memang menutupnya, tapi tidak menguncinya.
Ketika aku membuka pintu, sungguh apa yang kulihat sangatlah mengejutkan. Aku melihat diriku sendiri, tetapi tunggu dulu, jika yang berada di hadapanku ini adalah diriku sendiri, lalu siapa aku?
Aku melihat diriku yang ada didepanku ini masuk tanpa memperdulikan aku yang berada dihadapannya, diriku ini berjalan ke pojok kelas mendatangi seorang wanita yang sedang menangis.
Tunggu dulu, tenggorokanku tercekat aku pernah melihat wanita itu.
Diriku yang ada di depan mataku ini memegang pundak wanita itu, kemudian wanita itu menengadahkan kepalanya. Sama seperti sebelumnya, wajah wanita itu pucat, dan dipenuhi luka yang digerogoti belatung.
Aku perlahan mundur karena ketakutan, namun tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundakku, sontak aku berbalik, pria tanpa kepala siap menebasku dengan cangkulnya itu, lagi dan lagi aku tewas seketika.
***
Aku terbangun dari mimpi buruk berulangku, lagi-lagi mimpi dalam mimpi.