Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Suara Hati Tempe Kacang Malang

3 November 2020   15:26 Diperbarui: 3 November 2020   16:23 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak heran jika sedikit demi sedikit aku memahami juga dunia pertempe.an sebab ayah yang selalu mengajak aku dan adik-adikku membantunya. 

Melihat kenyataan tempe kacang jarang sekali ditemui, terutama hanya bapak-bapak berumur yang masih memproduksinya secara manual. Ya terutama keluarga ibuku dan ayahku yang biasa menjual tempenya di Pasar Kebalen, Pasar Blimbing, dan Pasar Madyopuro, Malang. 

Sudah kita ketahui bersama, tempe kedelai sudah go internasional. Mungkin gk ya tempe kacang go internasional juga? Tapi gk ada yang gak mungkin kan ya. 

Yang penting anak-anak ayah kudu tetap meneruskan usaha turun-temurun ini. Apa itu berarti calon suamiku nanti harus menuruskannya seperti yang dilakukan ayahku? Hehe.. pikiranku terlalu jauh. 

Semoga tulisan ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun