Mohon tunggu...
Siti KumalaTumanggor
Siti KumalaTumanggor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berharap pada manusia sama dengan patah hati secara sengaja

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Elipsis dan Fungsinya

6 Maret 2022   16:53 Diperbarui: 6 Maret 2022   17:00 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elipsis atau titik tiga pada kalimat contoh dialog di atas adalah benar.

Kok, benar, sih? Padahal ada empat tuh, titiknya!

Baik, tampak empat karena ... ada yang tahu?

Iya, benar. Elipsis itu tampak salah karena empat titik disebabkan oleh tanda titik setelah elipsis. Kebetulan, elipsis adalah titik-titik. Ditambah titik. Maka, tampak elipsis itu berjumlah empat titik, padahal tiga. Titik satunya adalah tanda berakhirnya kalimat.

"Terus(spasi) ... <-tanpa titik.

"Terus(spasi).... <-dengan titik.

Jadi, kata di atas merupakan kalimat yang baru satu kata sudah diputus lalu bicara ke lain masalah. Dalam arti lain, tak jadi dikatakan. Maka, elipsisnya ditambah titik. Kemudian dilanjut kalimat baru:

Contoh lain:

"Begini, kamu itu(spasi)....(spasi)Ah, gak jadi, deh!"

Bukankah elipsis itu adanya di tengah? Tidak selalu. Bisa saja di belakang.

Nah, fungsi mana yang suka disalahartikan nih? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun