Elipsis atau titik tiga pada kalimat contoh dialog di atas adalah benar.
Kok, benar, sih? Padahal ada empat tuh, titiknya!
Baik, tampak empat karena ... ada yang tahu?
Iya, benar. Elipsis itu tampak salah karena empat titik disebabkan oleh tanda titik setelah elipsis. Kebetulan, elipsis adalah titik-titik. Ditambah titik. Maka, tampak elipsis itu berjumlah empat titik, padahal tiga. Titik satunya adalah tanda berakhirnya kalimat.
"Terus(spasi) ... <-tanpa titik.
"Terus(spasi).... <-dengan titik.
Jadi, kata di atas merupakan kalimat yang baru satu kata sudah diputus lalu bicara ke lain masalah. Dalam arti lain, tak jadi dikatakan. Maka, elipsisnya ditambah titik. Kemudian dilanjut kalimat baru:
Contoh lain:
"Begini, kamu itu(spasi)....(spasi)Ah, gak jadi, deh!"
Bukankah elipsis itu adanya di tengah? Tidak selalu. Bisa saja di belakang.
Nah, fungsi mana yang suka disalahartikan nih?Â