Mohon tunggu...
Siti KumalaTumanggor
Siti KumalaTumanggor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berharap pada manusia sama dengan patah hati secara sengaja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gagal Usai

1 Februari 2022   20:22 Diperbarui: 1 Februari 2022   20:27 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu mengangguk paham. "Oh, gitu. Di depan ada yang nyariin kamu, katanya penting banget."

Ara mengerutkan dahi. "Tapi Ara gak ada janji sama siapa-siapa," katanya sembari mengingat-ingat.

"Mana ibu tau. Ya udah, ibu mau nyuci dulu. Samperin, gih!"Ara pun mengangguk, berjalan perlahan ke ruang tengah.

"Ara."

Napasnya tercekat saat mendengar namanya dipanggil. Suara itu tak asing, suara yang dirindukan selama ini. Tatapan Ara terpejam, ingin menangis saat itu juga. Kenapa pria itu datang lagi?

"Ara, ini aku ... Wisnu." Pria itu datang menghampiri, mencoba merengkuh tubuh Ara. Wanita itu mundur, menjauh.

"Kenapa?"

Ara menutup mata, buliran bening mulai menetes. Dia marah, dia kecewa dan sakit. Di sisi lain, dia juga rindu. "Kenapa kamu bilang?" Dia kembali mendongak.

"Ra ... aku ke sini mau jelasin semua ke kamu. Aku---"

"Oh, mau kenalin calon istri kamu, kan?" sela Ara dengan cepat. Pandangannya beralih ke wanita yang sedari tadi berdiam diri. Wanita berambut cepol itu agak tersentak, tetapi mencoba tetap tenang.

"Ara! Dengarkan aku dulu!" Wisnu meraih tangan Ara, meletakkannya di dadanya. "Rasakan debaran ini, rasakan kalau hanya ada kamu di sana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun