Mohon tunggu...
sitikhoirunisa
sitikhoirunisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca, menonton film dan juga series adalah hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

ANALISIS KASUS FRAUD PADA PADA PT KAI (PERSERO): Pelanggaran Etika Bisnis pada PT KAI (PERSERRO) Mengalami Manipulasi Laporan Keuangan.

13 Januari 2025   00:28 Diperbarui: 13 Januari 2025   00:26 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Fraud diamond adalah pengembangan dari konsep fraud triangle dengan memperkenalkan satu elemen tambahan, yaitu capability (kemampuan). Banyak kecurangan yang umumnya melibatkan jumlah uang yang besar tidak akan terjadi tanpa adanya individu tertentu yang memiliki kemampuan khusus di dalam perusahaan. Menurut Wolfe & Hermanson (2004), terdapat sifat-sifat yang berkaitan dengan elemen capability (kemampuan) yang sangat penting dalam karakteristik pribadi pelaku kecurangan, yaitu positioning, intelligence and creativity, convidence / Ego, coercion, deceit, dan stress. 

5. Fraud Pentagon Theory

Teori selanjutnya dalam perkembangan adalah fraud pentagon theory yang diusulkan oleh Howart (2011). Teori ini merupakan pengembangan dari teoriteori sebelumnya. Fraud pentagon menyempurnakan dan menambahkan elemen-elemen dari teori sebelumnya dengan memperkenalkan komponen kompetensi (competence) dan arogansi (arrogance). Dengan demikian, teori ini mencakup lima komponen, yaitu tekanan (pressure), peluang (opportunity), rasionalisasi (rationalization), kompetensi (competence), dan arogansi (arrogance). Kompetensi (competence) dalam teori ini memiliki arti dan maksud yang sama dengan kemampuan (capability) dalam fraud diamond theory oleh Wolfe & Hermanson pada tahun 2004.

6. Fraud Hexagon Theory

Fraud hexagon adalah hasil pengembangan dari fraud triangle, fraud diamond, dan fraud pentagon. Dalam fraud hexagon, terdapat enam komponen, yaitu stimulus (tekanan), capability (kemampuan), collusion (kolusi), opportunity(kesempatan), rationalization (rasionalisasi), dan ego. Meskipun ada perbedaan dalam nama komponen, beberapa dari mereka memiliki makna yang sama dengan teori-teori sebelumnya. Misalnya, komponen tekanan dalam teori ini disebut dengan stimulus, yang merujuk pada pressure (tekanan) yang telah dijelaskan sebelumnya oleh Cressey Donald (1953), Wolfe & Hermanson (2004), dan Howart (2011). Selain itu, komponen ego memiliki arti yang sama dengan arrogance (arogansi) yang telah dijelaskan sebelumnya oleh Howart (2011) dalam teori fraud pentagon. Tambahan dalam teori Fraud Hexagon adalah komponen kolusi (collusion).

Perbuatan manajemen PT.KAI merugikan publik/masyarakat dan pemerintah.

1) Publik (investor); dirugikan karena memperoleh informasi yang menyesatkan, sehingga keputusan yang diambil berdasarkan informasi keuagan PT. KAI menjadi tidak akurat/salah.

2) Pemerintah; dirugikan karena dengan rekayasa keuangan tersebut maka pajak yang diterima pemerintah lebih kecil.

Rekomendasi Agar Kasus Serupa Tidak Terulang.

1) Membangun kultur perusahaan yang baik; dengan mengutamakan integritas, etika profesi dan kepatuhan pada seluruh aturan, baik internal maupun eksternal, khususnya tentang otorisasi.

2) Mendahulukan kepentingan publik daripada kepentingan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun