"Iyaaaa, kenapa kak."
"Sebenernya..."
"Gimana-gimana kak." Aurel sangat bersemangat.
"Langsung aku jelasin aja, jadi aku dekat dengan cowo, udah dari masuk fakultas kedokteran, kira-kira kamu mau ngga, punya kakak ipar dokter spesialis anak."
"Wahhh, aku sangat mau, jika aku mempunyai dua kakak dokter, jadi kalo aku sakit, banyak yang merhatiin, kakak juga pasti di jagain." Jawab Aurel dengan wajah sangat bahgia mendengar hal tersebut.
"Udah-udah ngga usah berlebihan deh. Yauda besok ikut kakak, sekarang tidur sana."
"Oke siapp bu dokter cantikk."
      Keesokan harinya Aulia mengajak Aurel ke sebuah cafe, dan cafe tersebut adalah milik cowo yang bernama Rayhan, cowo yang selama ini dekat dengan Aulia.
"Eh Aulia. Hai." Sapa Rayhan pada Aulia.
"Hai Rayhan, makasih udah ngundang aku kesini, tempatnya bagus banget, oh iya kenalin ini adik aku Aurel."
"Ini tempat biasa kok, mungkin karena dekat dengan pegunungan. Oh kamu punya adik, kok kamu ngga pernah cerita. Halo Aurel, cantik kayak kakak nya."