Pembelajaran portofolio adalah sebuah metode penilaian yang melibatkan pengumpulan karya siswa dalam jangka waktu tertentu. Karya-karya ini kemudian direfleksikan oleh siswa untuk menunjukkan perkembangan belajar mereka. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya dinilai dari hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran yang mereka lalui.
 Berikut adalah beberapa cara agar pembelajaran portofolio dapat membangun siswa yang kritis dan kreatif: Memberikan Kebebasan Ekspresi
Pilihan proyek yang beragam: Siswa diberikan pilihan proyek yang sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka. Ini mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi berbagai ide.
Format yang fleksibel: Portofolio tidak harus dalam bentuk buku atau folder biasa. Siswa bisa menggunakan berbagai media seperti video, presentasi, atau bahkan blog untuk menampilkan karya mereka.
Selanjutnya Membudayakan Refleksi
Jurnal refleksi : Siswa diajak untuk menuliskan pemikiran, perasaan, dan pembelajaran yang mereka dapatkan selama proses pembuatan portofolio. Ini membantu mereka untuk berpikir kritis tentang proses belajar mereka.
Diskusi kelompok : Melalui diskusi dengan teman sekelas, siswa dapat saling memberikan umpan balik dan memperkaya perspektif mereka.
3. Menekankan Proses, Bukan Hanya Hasil
Dokumentasi proses : Siswa didorong untuk mendokumentasikan setiap tahap dalam pembuatan proyek, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Ini membantu mereka memahami pentingnya proses belajar.
Penilaian yang berfokus pada perkembangan: Guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga melihat bagaimana siswa berkembang dari waktu ke waktu.
4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung