Mohon tunggu...
Siti fatimah Lubis
Siti fatimah Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kuliah Fakultas Pendidikan sambil Belajar Mengajar di Sekolah

Anak perempuan dari ke 2 orangtua merupakan putri ke-5 dari 6 bersaudara serta,memiliki 2 saudara laki-laki,dan 3 saudari perempuan,dan di tahun 2022 ini berusia 20 Tahun 4 Bulan berprofesi sebagai Mahasiswi sekaligus Guru Junior yang sedang belajar Mengajar sebagai honorer di Sekolah swasta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Siswa yang Kritis dan Kreatif Menggunakan Pembelaajaran Portoolio dan Project Based Learning

2 Desember 2024   20:20 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siti Fatimah Lubis

211011550075

06PPKE001

Tugas UAS

PEMBELAJARAN PORTO FOLIO DAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MEMBANGUN SISWA YANG KRITIS DAN KREATIF

PEMBELAJARAN

  Pembelajaran adalah proses untuk memperoleeh pengetahun, keterampilan, sikap, atau pemahaaman baru melalui interaksi dengan informasi, pengalaman, atau lingkungan.

  Pembelajaran merupakan salah satu elemen penting dalam pendidikan dan memiliki peran penting dalam pengembangan individu dan masyarakat.

  Pembelajaran yaitu suatu bantuan yang di berikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Kegiatan Pembelajaran adalah proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk mengembangka potensi merekaa menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam pengetahuan, pikir, sikap, dan kebiasaan- kebiasaan hidup. dalam proses Pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa di pisahkan. Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman, memperoleh keterampilan baru, mengembangkan pola pikir kritis, dan mengubah perilaku.

Beberapa model Pembelajaran :

 . Discovery learning

 . Pembelajaran berbasis proyek

 . Self Directed Learning/ SDL Belajar berdasarkan pengalaman sendiri

 . Pembelajaran Kontekstual

 . Bermain peran dan simulasi

. Pembelajaran kooperatif

 . Pembelajaran kolaboratif

PORTOFOLIO

   Portofolio dapat memiliki tiga arti, yaitu sebagai benda fisik, suatu proses sosial pedagogis, dan sebagai adjective. Sebagai benda fisik portofolio berarti sebuah bundel yang berisi kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan yang disimpan dalam suatu bundel, sebagai proses sosial pedagogis portofolio merujuk pada collection of learning experiences yang terdapat didalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan, ketrampilan, skill, maupun nilai dan sikap (afektif), sedangkan sebagai adjektif portofolio disandingkan dengan konsep lain yaitu pembelajaran atau penilaian.

     Jika disandingkan dengan pembelajaran maka dikenal konsep pembelajaran berbasis portofolio, portofolio based learning, sedangkan jika disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis portofolio, portofolio based assestment.Dalam buku ini portofolio dimaknai sebagai keseluruhan dari makna yang disebutkan diatas, yaitu sebagai proses pembelajaran dan penilaian yang berbasis portofolio yang menghasilkan sekumpulan pengalaman belajar dan bundel kumpulan dokumentasi hasil pekerjaan mahasiswa.

    Model Portofolio merupakan model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik dapat memahami teori secara meluas melalui pengalaman belajar praktik empirik dengan mengaitkan konsep materi yang dipelajari. Dalam model pembelajaran portofolio siswa aktif mencari data secara langsung mulai dari identifikasi masalah sampai pelaksanaan gelar kasus, show-case, sehingga siswa lebih paham dan dekat dengan objek yang dipelajari, sehingga pembelajaran menjadi aktif, komunikatif, inovatif, dan menyenangkan.

Pembelajaran portofolio adalah sebuah metode penilaian yang melibatkan pengumpulan karya siswa dalam jangka waktu tertentu. Karya-karya ini kemudian direfleksikan oleh siswa untuk menunjukkan perkembangan belajar mereka. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya dinilai dari hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran yang mereka lalui.

  Berikut adalah beberapa cara agar pembelajaran portofolio dapat membangun siswa yang kritis dan kreatif: Memberikan Kebebasan Ekspresi

Pilihan proyek yang beragam: Siswa diberikan pilihan proyek yang sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka. Ini mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi berbagai ide.

Format yang fleksibel: Portofolio tidak harus dalam bentuk buku atau folder biasa. Siswa bisa menggunakan berbagai media seperti video, presentasi, atau bahkan blog untuk menampilkan karya mereka.

Selanjutnya Membudayakan Refleksi

Jurnal refleksi : Siswa diajak untuk menuliskan pemikiran, perasaan, dan pembelajaran yang mereka dapatkan selama proses pembuatan portofolio. Ini membantu mereka untuk berpikir kritis tentang proses belajar mereka.

Diskusi kelompok : Melalui diskusi dengan teman sekelas, siswa dapat saling memberikan umpan balik dan memperkaya perspektif mereka.

3. Menekankan Proses, Bukan Hanya Hasil

Dokumentasi proses : Siswa didorong untuk mendokumentasikan setiap tahap dalam pembuatan proyek, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Ini membantu mereka memahami pentingnya proses belajar.

Penilaian yang berfokus pada perkembangan: Guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga melihat bagaimana siswa berkembang dari waktu ke waktu.

4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Dukungan guru: Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam mengembangkan portofolio mereka.

Kerjasama antar siswa: Siswa diajak untuk bekerja sama dalam kelompok untuk saling belajar dan berbagi ide.

5. Mengkaitkan dengan Dunia Nyata

Proyek berbasis masalah: Siswa diajak untuk menyelesaikan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ini membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Kolaborasi dengan komunitas: Siswa dapat bekerja sama dengan komunitas untuk menyelesaikan proyek yang berdampak sosial.

Contoh Kegiatan Portofolio yang Membangun Kritis dan Kreatif :

 

Analisis karya seni: Siswa menganalisis karya seni dan membuat interpretasi mereka sendiri.

Desain solusi untuk masalah lingkungan: Siswa merancang solusi inovatif untuk masalah lingkungan di sekitar mereka.

Membuat film pendek : Siswa membuat film pendek yang menceritakan sebuah kisah atau menyampaikan pesan tertentu.

Mendesain produk baru : Siswa mendesain produk baru yang memenuhi kebutuhan tertentu.

dengan menerapkan pembelajaran portofolio secara efektif, siswa akan dapat :

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis : Mereka akan terbiasa menganalisis informasi, mengevaluasi ide, dan mengambil keputusan.

Meningkatkan kreativitas: Mereka akan lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide baru dan menemukan solusi yang unik.

Meningkatkan motivasi belajar: Mereka akan merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki rasa memiliki terhadap karya mereka.

Meningkatkan keterampilan komunikasi: Mereka akan lebih terampil dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka.

PROJECT BASED LEARNING 

  Menurut Fathurrohman (2016), project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta didik.

  Project based learning menurut Saefudin (2014) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dengan beraktivitas secara nyata dalam kehidupan. Hal ini dilakukan untuk membantu, mendorong dan membimbing peserta didik fokus pada kerja sama dengan melibatkan kerja kelompok dan membantu siswa untuk fokus pada perkembangan mereka.

  Sementara itu, dari sudut pandang Goodman dan Stivers (2010), project based learning dapat diartikan sebagai pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang diberikan tantangan kepada peserta didik yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

  Project based learning menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik ketika melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Secara konstruktif,

peserta didik melakukan eksplorasi atau pendalaman pembelajaran dengan melakukan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Penjaraban tersebut adalah pengertian project based learning menurut Grant (2002).

Model pembelajaran yang satu ini dapat diterapkan ketika fasilitator ingin menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif dan meminta peserta didiknya untuk fokus dalam pada perkembangannya.

Selain itu, project based learning dapat dijalankan secara kontinu apabila memenuhi beberapa syarat berikut:

1. Pendidik memiliki keterampilan untuk mengidentifikasi kompetensi dasar yang lebih menekankan pada keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan penguasaan materi sehingga dapat memilih materi atau topik-topik yang akan dijadikan tema proyek sehingga menjadi menarik.

3. Pendidik setidaknya harus terampil memotivasi peserta didik dalam mengerjakan proyek. Dengan begitu, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut atau proyek yang sudah dijalankan.

4. Tersedianya fasilitas dan sumber belajar yang cukup sehingga siswa atau kelompok siswa bisa terpenuhi kebutuhannya.

5. Pendidik harus memastikan peserta memiliki kesesuaian waktu proyek dengan jadwal atau kalender akademik agar kegiatan proyek tidak bentrok atau mengalami hambatan tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun