Tentukan durasi waktu untuk melakukan detoks media sosial (misalnya 1–2 bulan tidak menggunakan media sosial).
Hapus aplikasi media sosial dari ponsel atau gadget selama melakukan detoks media sosial.
Lakukan berbagai kegiatan positif untuk mengisi waktu tanpa media sosial, seperti berolahraga, membaca buku, berlibur, meditasi, atau mencoba hobi baru.
Tulis pengalaman dan perubahan apa yang dirasakan selama melakukan detoks media sosial.
Usahakanlah untuk tetap konsisten dalam melakukan detoks media sosial.
REFERENSI:
El-Khoury, J., Haidar, R., Kanj, R.R., Bou Ali, L. and Majari, G. (2020). Characteristics of social media ‘detoxification’ in university students. Libyan Journal of Medicine, 16(1), p.1846861. doi:https://doi.org/10.1080/19932820.2020.1846861.
Franchina, V., Vanden Abeele, M., van Rooij, A., Lo Coco, G. and De Marez, L. (2018). Fear of Missing Out as a Predictor of Problematic Social Media Use and Phubbing Behavior among Flemish Adolescents. International Journal of Environmental Research and Public Health, [online] 15(10), p.2319. doi:https://doi.org/10.3390/ijerph15102319.
Fuller, K. (2019). Social Media Breaks and Why They Are Necessary. [online] Psychology Today. Available at: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/happiness-is-state-mind/201907/social-media-breaks-and-why-they-are-necessary.
Hadar, A., Hadas, I., Lazarovits, A., Alyagon, U., Eliraz, D., & Zangen, A. (2017). Answering the missed call: Initial exploration of cognitive and electrophysiological changes associated with smartphone use and abuse. PloS one, 12(7), e0180094.
Katadata. Statistik penggunaan media sosial di Indonesia tahun 2024. Databoks Katadata. Retrieved December 4, 2024, from https://databoks.katadata.co.id