5. Belajar Mengelola Emosi
Ketika emosi tinggi, komunikasi bisa menjadi sulit. Belajarlah untuk mengenali emosi Anda dan pasangan, dan cobalah untuk menenangkan diri sebelum berdiskusi tentang masalah yang sensitif. Mengelola emosi dengan baik dapat membantu menjaga komunikasi tetap konstruktif dan menghindari konflik yang tidak perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Afifatunnisa, A., Karomah, A., Nafiah, M., Aulia, R. S., & Ramadhani, S. P. Pola Komunikasi Harmonis dalam Membentuk Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah di KUA Mergangsan Yogyakarta. Altruism: The Indonesian Journal of Community Engagement, 1(2), 74-82.
Ali, M. N., & Aziz, M. M. (2022). MEMBANGUN KOMUNIKASI KELUARGA PADA PASANGAN NIKAH MUDA SEBAGAI BENTENG KETAHANAN KELUARGA. Taqnin: Jurnal Syariah Dan Hukum, 4(02).
Alo, L. (1991). Perspektif Teoritis Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Billings, A. (1979). Conflict resolution in distressed and nondistressed married couples. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 47(2), 368.
Gottman, J. (2018). The seven principles for making marriage work. Hachette UK
Komunikasi Wanita Karir dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten SinjaiÂ
Nasichah, N., Indriani, Y., Fatah, F. N., & Putri, A. T. (2024). Komunikasi Efektif Dalam Meningkatkan Kualitas Hubungan Interpersonal di Lingkungan Kelas BPI 4B UIN Jakarta. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 1(12).
Raymo, J. M., Park, H., Xie, Y., & Yeung, W. J. J. (2015). Marriage and family in East Asia: Continuity and change. Annual review of sociology, 41(1), 471-492.