Mohon tunggu...
Siti Annah
Siti Annah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan dan Konseling

Saya adalah seseorang yang tertarik mempelajari bimbingan dan konseling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep-Konsep Utama dalam Konseling Catur Murti

2 November 2024   23:40 Diperbarui: 3 November 2024   00:06 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pribadi yang beriman dan berilmu pengetahuan luas dalam konseling catur murti adalah pribadi yang mampu menjalankan laku catur murti melalui fondasi ilmu pengetahuan dan wawasan luas dengan berlandaskan perintah Tuhan YME. 

Hal ini senada dengan pandangan konseling kognitif humanisme yang menyatakan bahwa kepatuhan individu kepada Tuhan YME, sebagai alternatif yang membatu mereka untuk lebih manusiawi dalam menampilkan kebaikan yang esensial dalam berhubungan dengan sesama manusia (Habsy, 2022).

  • Kemurnian berpikir

Pribadi sehat dalam konseling catur murti adalah pribadi yang mempunyai keberanian dan kemantapan dalam menghadapi segala bentuk permasalahan dan kesulitan yang terjadi (Ing donya mung kebak kangelan, Sing sapa ora gelem kangelan aja ana ing donya), dengan menyelaraskan pikiran dan perasaan (nglaras batos soho raos) untuk memperoleh kemurnian berpikir agar melahirkan rasa, perbuatan dan perkataan yang luhur dan mengagumkan (ngunduh wohing pakerti), untuk menjauhkan diri dari sifat sombong (aja dumeh) dan menjadikan diri penuh tenggang rasa (tepa salira). 

Hal ini senada dengan karakteristik pribadi sehat dalam konseling kognitif perilaku, yaitu pribadi yang mempunyai kemampuan untuk merespon proses berpikir otomatis yang mengarah pada emosi dan perilaku maladaptif (Habsy, 2022).

  • Memahami diri

Pribadi sehat dalam konseling catur murti adalah pribadi yang mampu mengenali diri, memahami diri dan menjadi dirinya dengan berbagai kemampuan dalam diri (Aheie asher aheie/aku adalah aku), yang dikategorikan, dalam lambang Sang Alif sebagai berikut:

(1) Putih, sebagai bentuk keseimbangan, perlindungan dan kedamaian.

(2) Hitam, sebagai bentuk pengendalian diri, kestabilan, netral, kekuatan yang hening .

(3) Biru muda, sebagai bentuk kreativitas, spiritual, surgawi, kebenaran, daya penyembuh batin dan jasmani serta daya menyejukkan.

(4) Merah, sebagai bentuk sesuatu yang punya daya hidup, kelestarian, kekuatan, untuk melindungi serangan yang akan menempa jasmani dan rohani serta memperlancar peredaran darah dan keberanian.

Hal ini senada dengan karakteristik pribadi sehat dalam konseling kognitif perilaku yaitu pribadi yang merespons pengalaman-pengalaman internal dalam diri, sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan belajar, keterampilan berkomunikasi (Habsy, 2022).

Pribadi tidak sehat

Pribadi tidak sehat dalam konseling catur murti adalah pribadi yang tidak mampu menyelaraskan pikiran dan perasaan (nglaras batos soho raos). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun