Mohon tunggu...
Siti Andriana
Siti Andriana Mohon Tunggu... Guru - Guru / Enterpreneur / Penulis

Dunia Sementara, Akhirat Selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Guruku Idolaku

10 Juni 2024   14:15 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:25 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia tersenyum dan segera kucium tangannya. Kulihat genangan air mata yang mulai merembas, penyakit kanker menggerogoti tubuhnya dengan hebat. Ia sampai kesakitan menahankannya. Aku tidak tega melihatnya. Sungguh penyakit kanker ini sangat menyiksa guru idolaku.

Selang beberapa saat setelah ia menasihati kami semua, menyatakan rasa rindunya. Mengingat-ingat cerita dan belajar bersamanya. Tiba-tiba, ia pingsan. Kami panik, suasana tak menentu saat itu. Kami memanggil suaminya, ustad dan orang-orang di luar rumah. Setelah diperiksa, ia baik-baik saja. Ia membuka mata perlahan, tersenyum dan minta dibimbing bersyahadat. Hatiku nyeri tak karuan saat itu, sakit dan sesak sekali untuk mengungkapkannya.

Kali itu aku sudah terisak-isak melihatnya. Setelah bersyahadat, ia menghembuskan napas terakhir kali. Pelan sekali, berulang-ulang. Kemudian, sepi tak tergerak lagi. Ia tidur dan tersenyum sangat manis. Suaminya mulai memeluk dan menangis, anaknya masih diam dan perlahan menangis.

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Allohumagfirlaha warhamha wa'afiiha wa'fu 'anha. Guruku telah berpulang ke pangkuan Illahi. Ia sempat mengucap syahadat dan pergi dengan senyum indah di hadapan kami, anak didiknya. Niat menjenguk kami jadi melayat.

Suasana jadi histeris dan memilukan. Tak ada orang yang tak menangis di sana. Terbayang sosok beliau yang sangat baik di masyarakat dan sekolah. Kami pulang dari melayat hari itu. Diam dengan rasa berkecamuk masing-masing. Semoga Allah berikan tempat terbaik di sisinyA. Guru Idolaku yang banyak memberi teladan baik bagi anak didikmu.

Selamat Hardiknas kepada seluruh pegiat dunia pendidikan, guru, dan seluruh civitas akademik. Semoga menjadi pelopor dunia pendidikan yang bermarwah kebaikan dan meningkatkan daya saing yang berkompeten dan berakhlak. Mampu memberikan teladan kebaikan bagi siapapun. Menjadikan generasi masa depan lebih cerdas dan berakhlak mulia. Amiin Ya Robbal Alamiin.

Kenangan Hari Pendidikan Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun