Penguasaan wilayah yang begitu luas memperlancar lalu lintas perdagangan Daulah Umayyah. Melalui jalan Sutera Tiongkok dapat memperlancar perdagangan sutera, keramik, obat-obatan, dan wewangian.
Adapun lalu lintas lautan dapat memperlancar jalur ke negerinegeri timur untuk mencarai rempah-rempah, bambu, kasturi, permata, logam mulia, gading, dan bulu-buluan. Keadaan ini menjadi Bashrah dan Aden sebagai kota pelabuhan yan amat ramai untuk lalu lintas dagang ke Syam dan Mesir serta sejumlah kota lain di timur Tengah.
Reformasi Fiskal, diberlakukan pembedaan kewajiban membayar pajak antara Muslim-Arab, Muslim non-Arab, dan non-Muslim. Muslim-Arab hanya diwajibkan membayar pajak kekayaan beserta sumbangan wajib atas hak milik tanah, sedangkan yang lain mendapatkan beban pembayaran kharraj dan jizyah.
E. Perkembangan SosialÂ
Pada masa ini masyarakat muslim sendiri dibedakan menjadi Arab (muslim bangsa Arab) dan Mawaly (muslim non Arab). Adapun masyarakat non-Muslim yang jumlahnya minoritas dikelompokkan ke dalam ahl al-Dimmah atau al-Musta'min (masyarakat yang dilindungi dan memperoleh keamanan). Kelompok terakhir ini terutama orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Dinasti ini mengembangkan politik Arabisme, yaitu dengan memberlakukan 1) akte kelahiran bagi masyarakat Arab untuk menjaga keasliannya, 2) menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara, dan 3) adat istiadat dan sikap hidup mereka juga diharuskan menjadi Arab.
Perkembangan Keagamaan
Munculnya aliran-aliran teologi : Khawarij, Murji'ah, Jabariyah, dan Qadariyah.
Berkembangnya ilmu agama Islam, seperti fiqh, (dalam ragam madzhab) tasawuf (pemikiran-pemikiran sufi), dan tafsir al-Qur'an (dari para mufassir).
F. Perkembangan Seni-Budaya
- Arsitektur
perbaikan dan pembangunan kota-kota dan tempat ibadah (masjid-masjid). Gaya arsitektur yang  dikembangkan adalah perpaduan antara Persia, Romawi, dan Arab dengan jiwa dan semangat Islam.