Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pena Pereda Kesepianku "Dikala Waktu itu", Part 8: Perjalanan Pulang dalam Keadaan Sakit

7 Januari 2024   19:40 Diperbarui: 7 Januari 2024   19:45 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam perjalanan yang sudah di tempuh kira-kira 2 jam yang lalu, sopir mobil memberhentikan mobilnya di salah satu kedai makanan di pinggir jalan untuk sejenak istirahat dan menyantap makanan. Semua penumpang turun untuk menghilangkan penaknya, tapi aku hanya berada dalam mobil baring meringkuh kesakitan...

Setelah ke 2  penumpang itu, selesai makan, dia pun menawarkanku untuk membelikan sesuatu atau bagaimana? Akupun minta tolong untuk membelikan suatu makanan cemilan aja. yaitu roti untuk sedikit makan, dan memang aku harus memaksakan untuk makan, karena harus meminum obat dulu.  dia pun membantuku untuk bangun dan meminum obat... dan dia pun bertanya menganai asalku, Dan sedang Sakit apa. Akupun menjawab, bahwa aku sedang sakit tipes, karena dari ciri-cirinya memang seperti itu, karena obat-obatan yang aku peroleh yaitu dari teman-teman di himpunan yang menebusnya di apotek.

Dalam percakapan itu, alhamdulillah, ternyata kami berada dalam 1 arah, aku bersyukur karena masih ada orang baik ternyata, ada sesosok wanita yang masih muda tapi berjiwa seorang ibu, yang membantuku...
Pak sopirpun selesai makan dan langsung melanjutkan perjalanan. Akupun masih terbaring di dalam mobil,, tapi tidur dalam keadaan meringkuh karena takut mengganggu orang yang ada di sebelahku, karena perjalanan yang sangat jauh, dan pastri juga dia sangat capek, karena perjalanan tadi sebelum berhenti dia meminjamkan pahanya untuk ku jadikan sebagai bantal... “maaf....” kataku didalam hati.

Perjalanan semakin detik semakin mendekati rumah, akupun menyuruhnya untuk singgah di depan rumah dengan ciri-ciri rumah seperti ini dan itu, akhirnya diapun menemukan rumahku. dan langsung kedepan halaman rumah...  sopir mobil itu pun berteriak di depan rumah memanggil mamaku, karena sangat takut melihat kondisiku, yang dalam perjalanan yang ku lakukan hanya berbaring saja.
Diapun bergegas keluar, dari mobil dan langsung memanggil-manggil orang dekat rumah. Tolong... ini anak anda sakit, dia tidak pernah bangun dalam perjalanan, hanya berbaring saja.“ungkap sopir kepada mamaku.

Bersambung.. 

Dilanjut part 8

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun