Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pena Pereda Kesepianku "Dikala Waktu itu", Part 8: Perjalanan Pulang dalam Keadaan Sakit

7 Januari 2024   19:40 Diperbarui: 7 Januari 2024   19:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

S: SENDIRI,,  aku tidak ingin merepotkan siapa-siapa.

A: oh ya, kamu hati-hati yah.... doa ku selalu menyertaimu... semoga kamu cepat sembuh dan bisa berkumpul lagi dengan anak=anak.            yang lain.. semangat orang pintarnya ruanganku..” hehehe... ASSALAMU ALAIKUM..
S: WAALAIKUM SALAM.

Setelah pembicaraan itu, akupun minta tolong kembali kepada temanku, untuk memberitahu kepada teman-teman 1 ruanganku mengenai kondisiku, dan aku yang harus pulang dulu untuk istirahat.. setelah mereka menerima sms dariku, hp ku pun bergetar tak henti-hentinya, tanda masuknya sms dari semua teman. sungguh kebahagiaan yang tak terkira mendaptkan perhatian yang begitu besar dari mereka,, sms  yang masuk bermacam-macam, ada yang mengatakan

“semoga cepat sembuh yah sayang” itu panggilan temanku Syamsidar kepadaku yang berasal dari sinjai..

“semoga cepat sembuh yah, ca.... aku nda bisa hidup di lab.. kalau tidak ada kamu yang bantuin....” hati-hati.. yah...Berbagai cara mereka mengungkapkan rasa sayang dan perhatiannya kepadaku..

Dan yang terakhir aku minta tolong kepadanya adalah untuk menelpon supir yang akan menjemputku, dan memberitahu kepada sopir tersebut agar menjemputku di ramsis karena kesehatanku kurang baik.

Jam telah menunjukkan pukul 02.00 subuh sedangkan aku dijemput mobil setelah shalat subuh atau sekitar jam 5 shubuh.. tapi mata masih tidak bisa terpejam, suara ribut dari mobil yang lalu lalang, suara yang berasala dari laptop karena teman 1 kamarku sedang menonton sampai tertidur tapi tidak dibunuh. sakit kepala ini semakin parah.. BAGAI DIPUKUL Oleh batu yang keras,,,

Jam sudah menunjukkan shalat subuh, dan mobil jemputanku sudah menunggu depan ramsis,, akupun membangunkan temanku untuk membawaku sampai ke mobil, Walaupun aku ingin sekali ditemani pulang karena takut akan kondisiku yang semakin parah diperjalanan pulang, dan mengingat untuk naik mobil pasti berdesak-desakan. Sedangkan untuk bangun saja dari tempat tidur aku masih merasa pusing dan harus memegang benda-benda di sekitar untuk berjalan.

Ketika teman ku, mengantarkanku sampai ke depan mobil, dalam perjalanan turun tangga, karena kamar ku itu tepat berada di lantai 2, aku terjatuh, dan pusing sekali, tepat berada di DEPAN WC yang kemarin aku terkunci di dalamnya... temanku semakin takut,, karena suasana yang sangat sunyi, dan aku yang langsung duduk menangis. minta tolong... AKU BERRDA DALAM KETIDAKSADARAN, aku merengek memanggil namanya karena aku tidak melihatnya,“ dina....dina.... kau dimana..? tolong aku, sambil ,meraba-raba di samping. “ ungkapku.

Aisyah, jangan membuatku takut.. ayo bangun,, aku antarkan sampai kedepan gerbang “ ungkapknya.
Dia pun mengantarkanku, sampai ke depan gerbang, ALHAMDULILLAH ALLAH punya rencana yang kita tidak tahu,, karena mobil yang aku naiki hanya 3 penumpangnya, sehingga aku bisa sedikit baring di bangku tengah bersama seorang bcewek yang sangat baik, yang rela meminjamkan  pahanya untuk kujadikan bantal. Karena respsct terhadapku, yang tak bisa apa-apa, pulang dalam keadaan sakit, dan hanya selimut, dan obat-obatan, serta air minum yang ada di ransel yang menemani...

Sempat sopir yang kutumpangi, takut untuk mengambilku,  karena takut akan terjadi sesuatu terhadapku.. akan tetapi, temanku yang minta tolong karena dia tidak bisa mengantarkanku, karena harus .kuliah, karena final tinggal 3 minggu lagi... tentu banyak tugas yang harus dikerjakan. Tapi akhirnya sopir taksi itupun, mau untuk mengantarkanku.Di dalam perjalanan pulang,,, Yang kurasakan hanya sakit dan sakit, menggigil dalam dekapan selimut,  sesekali penumpang lain bertanya akan keadaaanku, tapi aku tak menjawab aku hanya menganggukkan kepala, kalau aku baik-baik saja, karena takut mereka khawatir dan takut bersamaku dalam 1 mobil.. mobil melaju kencang. aku semakin pusing.. aku muntah-muntah, mengingat memang perjalanan yang melalui gunung-gunung yang terjal dan belokan dimana-mana. ini juga mengingat kondisiku yang semakin parah, dalam keadaan sakit. Tapi aku hanya mengeluarkan air saja dari mulut, karena memang tidak ada makanan yang masuk ke dalam perut sejak malam kemarin.. sungguh terasa sakit.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun