1. Tentukan Tujuan Tokoh
Setiap tokoh protagonis pasti memiliki tujuan utama. Tujuan utama inilah yang akan mendorong tokoh protagonis untuk bergerak maju mengikuti alur cerita sampai akhir kisah. Tujuan utama setiap tokoh protagonis haruslah kuat.
Cara agar mengetahui tujuan utama tersebut kuat atau tidak, penulis/pengarang harus mempertanyakan beberapa hal kepada tokoh protagonis. Apabila masih ada sesuatu yang membuat tokoh protagonis ragu, tujuan tersebut bukanlah tujuan utama.
Contoh : Dalam novel Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Pada novel itu tokoh protagonis, Emina, menemukan beberapa bunga dan balon perak tanpa pengirim di balkon apartemennya. Emina mulai penasaran dan mencari tahu siapa pengirim balon-balon itu dan apa motifnya.
Dari situ kita tahu tujuan tokoh utama yaitu mencari tahu siapa pengirim balon-balon, tentu kita bisa mengetahui karakternya di sana. Kita bisa menghidupkan karakter hanya dari tujuannya.
2. Membuat Topeng
Ini yang sering kita lakukan. Topeng artinya sesuatu yang melekat pada tokoh. Bisa bentuk fisik ataupun sikap tokoh. Cara membuat topeng tokoh sangat gampang.Â
a. Fisiologis (Bentuk fisik tokoh)
Langkah awal untuk membuat tokoh yaitu mengetahui bentuk fisik, bentuk yang bisa dilihat orang lain atau dirasakan oleh pancaindra.Â
 Contohnya seperti bentuk hidung, bentuk mata, bentuk rahang, cara berjalan, kebiasaan fisik seperti sering mengedipkan mata atau lainnya.
b. Psikologis (sikap tokoh)