Mohon tunggu...
Siti Husnul Khotimah
Siti Husnul Khotimah Mohon Tunggu... Guru - Guru

SITI HUSNUL KHOTIMAH, lahir dan tinggal di kota Reog, Ponorogo. Hobby gardening dan menulis. Motto, “Be the change that you wish to see in the world.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Ketika Dipaparkan dengan Materi Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis HOTS

9 Oktober 2022   06:33 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:35 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Best Practice Aksi 1 dengan metode STAR oleh Siti Husnul Khotimah

"Meningkatkan motivasi belajar siswa ketika dipaparkan dengan materi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis HOTS:

 

A. Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang dipilihnya praktek pembelajaran ini adalah dari masalah-masalah pembelajaran yang muncul;

Dari sisi siswa:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa ketika dipaparkan  dengan materi pembelajaran bahasa Inggris berbasis HOTS.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam berbicara berbahasa inggris.

3. Siswa memiliki rasa minder/kurang percaya diri dan takut salah dalam berbicara bahasa inggris.

Dari sisi guru:

1. Guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran yang inovatif.

2. Guru kurang kreatif dalam membuat media pembelajaran yang inovatif

Dari sisi sekolah:

1. Lokasi sekolah yang sedikit terpencil, sulit akses internetetnya.

2. Kendala minimnya sarpras.

3. Background sekolah yaitu Pondok pesantren dimana penggunaan teknologi(HP) yang offlimit bagi siswa menyebabkan praktek 

    moda daring belum bisa diterapkan.

Praktek pembelajaran PJBL ini penting untuk dibagikan karena;

Pembelajaran Model PJBL bisa menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, bisa membuat siswa berkolaborasi dengan guru dan juga dengan teman-temanya, bisa meningkatkan rasa keingintahuan terhadap materi pembelajaran, dan bisa membangun critical thinking mereka.

Penulis pribadi sebagai seorang guru merasa memiliki rasa tanggung jawab untuk selalu mengembangkan kemampuan diri guna menjawab kebutuhan pembelajaran yang akan senantiasa bertumbuh kembang sesuai dengan perkembangan jaman. Disini, penulis berbagi pengalaman pembelajaran dengan harapan hasilnya bisa meningkatkan motivasi belajar siswa ketika dipaparkan dengan materi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis HOTS.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktek pembelajaran ini adalah:

Saya sebagai guru bertanggung jawab untuk menjalankan dan mengkoordinasikan  pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan semua syntax PJBL seperti yang direncanakan dalam modul ajar..

 

B. Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat

Tantangan yang muncul pada saat proses pembelajaran adalah;

1. Masalah teknis;

- Proyektor tidak bisa berfungsi dengan maksimal/rusak.

- Ruang kelas dipakai untuk acara lain.

2. Butuh waktu untuk mengkodisikan siswa ketika memulai pembelajaran.

3. Siswa kurang aktif dalam proses menentukan pertanyaan utama.

4. Siswa kurang bisa memenej waktu dalam kegiatan penyelesaian proyek.

Dalam proses pembelajaran ini yang terlibat adalah penulis sebagai pendidik, peserta didik, 2 rekan sejawat (Membantu proses pengambilan video dan admin gmeet), pihak-pihak lain di sekolah.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana

prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah:

1. Untuk mengatasi beberapa masalah teknis tersebut yang dilakukan guru adalah:

  • Memberikan print out kepada siswa dari transkip video dan materi ajar dalam PPT. Guru tetap memutarkan video menggunakan proyektor, dengan tujuan untuk memperdengarkan audio asli dari video pembelajaran yang diberikan.
  • Meminjam ruang kelas lain.

2. Guru membuat kontrak belajar dengan siswa yang berisi peraturan yang harus dipatuhi. Jika dilaksanakan siswa mendapat point 

     plus, jika dilanggar siswa mendapat penalty point minus.

3. Guru memberikan aprisiasi bagi anak yang aktif dengan

    memberi bintang atau point khusus.

4. Guru memakai timer dan ada pinalty bagi grup

    yang terlambat menyelesaikan proyek.

Note:

  • Bintang yang menjadi reward pada kontrak belajar dan pada saat aktifitas pembelajaran berlangsung bernilai 1 point. Bintang bisa dipakai untuk menambah nilai ulangan/evaluasi.
  • Penalty untuk setiap pelanggaran berupa pilihan, point minus atau hukuman berupa exercise (eg. Jumping, singing, dancing etc)

C. Refleksi Hasil dan dampak 

  • Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Refleksi hasil:

Secara umum, proses pembelajaran bisa berjalan lancar. Syntax-syntaxnya semua terlaksana dengan baik. Masalah teknis yang muncul menjadi pemanis sekaligus menjadi sarana bagi penulis untuk menerapkan kritis manejemen kotrol yang baik. Sebagai seorang guru memang sudah seharusnya kita bisa bersikap cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran di dalam kelas. Catatan penulis, bahwa memberikan kesempatan berbicara atau berpendapat pada siswa itu sangat besar perannya dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Sekaligus bisa menjadi tolok ukur sejauh mana tingkat kefahaman siswa terhadap materi yang dibahas.

Bagaimana dampak dari aksi langkah-langkah yang dilakukan?

Dampak yang bisa dilihat:

1. Bagi siswa, melalui pembelajaran PJBL ini mereka terlihat lebih bersemangat dan aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran. 

     Mereka bisa bekerja sama untuk merencanakan, menyelesaikan, lalu mempresentasikan proyek yang menyulut keaktifan untuk 

     bersosialisai, bergotong royong, berkreasi, dan juga berpikir kritis. Dengan metode diskusi, StudentTeams Achievement Division 

     (STAD) peserta didik mampu menghasilkan pemecahan masalahdengan lebih baik dibandingkan denganmelakukannya secara 

     mandiri. Karena adabanyak masukan dan saran dari teman didalam kelompoknya.Jadi bisa disimpulkan bahwa dengan 

     pembelajaran PJBL ini, tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik bisa tercapai..

2. Guru menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menyiapkan proses pembelajaran. Mencari metode, media, dan teknik pembelajaran 

    yang sesuai untuk diterapkan dengan materi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis HOTS.

3. Terjalin kerjasama yang baik antara guru dan siswa, antara guru dengan teman sejawat, juga antara guru dengan pihak sekolah 

    yang sudah membantu terlaksananya proses pembelajaran ini.

4. Guru mendapatkan feedback yang positif dari siswa tentang pembelajaran ini yang dirasakan fun dan mudah diikuti.

Apakah hasilnya efektif?

Iya sangat efektif. Dilihat dari meningkatnya keaktifan dan semangat peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Model PJBL ini, dari mulai merencakan, menjadwalkan, membuat, lalu mempresentasikan hasil proyeknya, penulis merasa pembelajaran model ini sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa ketika dipaparkan dengan materi Bahasa Inggris berbasis HOTS.

Bagaimana respon orang lain/lembaga terkait dengan strategi yang dilakukan?

1. Peserta didik memberikan feedback yang sangat positif. Mereka merasakan bahwa belajar itu bisa sangat menyenangkan.

2. Penulis mendapat feedback positf dari rekan-rekan sejawat.

3. Penulis mendapat feedback positif dari penilai praktek pembelajaran ini(dosen dan guru pamong)

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

1. Hal yang menjadi faktor keberhasilan pembelajaran yaitu peserta didik diberi stimulasi video pendek (unsur TPACK) diajak 

     berdiskusi, diajak menjalankan kerja kelompok " Student Teams Achievement Division" (STAD) sehingga mereka mampu 

     melaksanakan seluruh rangkaian pembelajaran dengan baik.

2. Hal yang menjadi faktor ketidakberhasilan dari pembelajaran ini yaitu peserta didik kurang bisa mengatur waktu penyelesaian 

    proyek sehingga harus diberi tambahan sedikit waktu.

Apa pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses tersebut?

1. Pembelajaran yang penulis dapat dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah suasana belajar mengajar di kelas menjadi 

    lebih menyenangkan karena semua siswa terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Setiap siswa juga menjadi meningkat      

    kemampuannya dalam berpikir kritis dan bersosialisasi dengan temannya.

 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun