Kearifan lokal merupakan identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa yang dapat menjadikan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar atau bangsa lain menjadi watak dan kemampuan suatu bangsa itu sendiri.
Wibowo (2015:17). Dari identitas dan kepribadian suatu bangsa tersebut tentunya dapat menyesuaikan dengan pandangan kegidupan masyarakat sekitar agar tidak terjadi pergesaran nilai-nilai. Kearifan lokal merupakan salah satu sarana masyarakat tersebut dalam mengolah kebudayaan dan mempertahankan kebudayaan asli dari kebudayaan asing yang tidak baik.
SEDULUR PAPAT LIMO PANCER
Konsep asal sedulur limo pancar ini hampir terdapat disetiap wilayah Nusantara dengan aneka macam sebutan contohnya khodam,pendamping atau apapun yang berkaitan dengan eksistensi makhluk astral. Secara sudut pandang bahasa, kata sedulur papat limo pancer berarti empat saudara serta menjadi lima sebagai pusatnya.
Sementara sesuai konsep Jawa, kata itu berarti bentuk kesatuan wujud insan saat manusia itu lahir ke bumi. Secara singkat, dalam sejarah Jawa masyarakatnya memakai kata sedulur papat limo pancer buat mendeskripsikan bahwa waktu manusia lahir, maka lahir pula lah empat saudara manusia itu.
Istilah sedulur papat limo pancer ini diyakini sang penganut Kejawen menjadi warisan budaya berasal karya Sunan Kalijaga di abad 15-16. konon ucapnya, istilah ini pertama kali ditemukan di Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42.
untuk tahu mental "Jawa", tidak relatif hanya dengan satu istilah,konsep, kalimat dimaknai secara tunggal karena "Jawa" bersifat Dasanama. Dasanama dari asal istilah Dasa yang berarti sepuluh serta Nama yg berarti sebutan atau nama istilah, sehingga arti berasal Dasanama ialah sepuluh sebutan atau memiliki banyak makna. manusia dibagi sebagai tiga entitas yaitu:
1. Animus: berasal berasal istilah Yunani yaitu anemos yg mempunyai makna sesuatu yang hayati yg ditiupkan ke dalam corpus
2. Corpus: adalah tubuh atau wadah
3. Spiritus: artinya spirit atau roh.
Alam Mitos sebagai logos Jawa memiliki sifat Dialektis Jagat Gumelar, Jagat Gumulung membentuk Buwono Langgeng: