Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Administrasi - Staff office

Pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latar Belakang Konflik Korea Utara dan Korea Selatan, Latar Belakang Runtuhnya Tembok Berlin

20 November 2024   22:44 Diperbarui: 21 November 2024   01:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

*Pada 1990-an, setelah runtuhnya Uni Soviet, Korea Utara menghadapi krisis ekonomi tetapi tetap fokus mengembangkan senjata nuklir.
*Program nuklir Korea Utara memicu kekhawatiran global, terutama dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan sekutu-sekutunya.
*Ketegangan meningkat dengan uji coba nuklir dan rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara.

6. Upaya Perdamaian dan Ketegangan Berulang

*Ada beberapa upaya untuk meredakan konflik, seperti pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan (contohnya pada 2000, 2018).
*Namun, hubungan sering kembali tegang karena kurangnya kepercayaan dan tindakan provokatif dari kedua belah pihak.

Kesimpulan

Konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan bersumber dari perpecahan ideologis dan geopolitik yang dipengaruhi oleh Perang Dingin. Hingga saat ini, meskipun ada upaya diplomatik, situasi tetap rapuh karena perbedaan politik, ketegangan militer, dan isu nuklir.

2. Latar belakang runtuhnya tembok berlin

Runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989 adalah salah satu peristiwa paling simbolis dalam sejarah modern, yang menandai berakhirnya Perang Dingin dan penyatuan kembali Jerman. Berikut adalah latar belakang peristiwa ini:

1. Pembagian Jerman dan Pembangunan Tembok Berlin

*Setelah Perang Dunia II (1945), Jerman dibagi menjadi dua wilayah:
*Jerman Barat (Republik Federal Jerman/RFG) yang didukung oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, dengan sistem kapitalis-demokratis.
*Jerman Timur (Republik Demokratik Jerman/RDG) yang didukung Uni Soviet, dengan sistem komunis.
*Berlin, ibu kota Jerman, meskipun berada di wilayah Jerman Timur, juga dibagi menjadi dua sektor (Barat dan Timur).
*Pada 13 Agustus 1961, pemerintah Jerman Timur, dengan dukungan Uni Soviet, membangun Tembok Berlin untuk menghentikan migrasi besar-besaran warga Jerman Timur ke Jerman Barat, yang mengancam stabilitas politik dan ekonomi Jerman Timur.

2. Ketegangan Ideologis Perang Dingin

*Tembok Berlin menjadi simbol nyata konflik ideologi antara blok Barat (kapitalis) dan blok Timur (komunis) selama Perang Dingin.
*Ketegangan antara NATO (dipimpin AS) dan Pakta Warsawa (dipimpin Uni Soviet) terus memperuncing perpecahan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun