Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stuart Hall dan Eksposur Pangan: Sebuah Tinjauan

23 Januari 2025   15:39 Diperbarui: 23 Januari 2025   15:39 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pluralitas Makna. Pesan tentang pangan sehat dapat ditafsirkan secara berbeda oleh berbagai audiens. Ada kemungkinan terjadi negotiated reading atau bahkan oppositional reading, di mana audiens tidak sepenuhnya menerima pesan yang dimaksudkan. Misalnya, iklan makanan sehat yang menekankan pada penurunan berat badan mungkin ditafsirkan sebagai promosi diet ekstrem oleh sebagian orang.

Persaingan dengan Pesan Lain. Pesan tentang pangan sehat harus bersaing dengan banyak pesan lain di media, seperti iklan makanan cepat saji yang menarik dan mudah diingat.

Peran Influencer. Influencer media sosial memiliki pengaruh besar dalam membentuk tren konsumsi, termasuk makanan. Namun, tidak semua influencer memiliki pengetahuan yang akurat tentang gizi, sehingga pesan yang mereka sampaikan mungkin tidak selalu akurat.

Misinformasi. Informasi yang salah atau menyesatkan tentang makanan seringkali menyebar dengan cepat di media sosial. Hal ini dapat membingungkan konsumen dan menghambat upaya promosi pangan sehat.

Strategi untuk Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan dalam mempromosikan konsumsi pangan sehat melalui media, beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah:

Menyesuaikan Pesan: Pesan tentang pangan sehat harus disesuaikan dengan nilai-nilai dan minat target audiens.

Membangun Kepercayaan: Membangun hubungan yang kuat dengan audiens melalui komunikasi yang transparan dan jujur.

Menggandeng Influencer: Bekerja sama dengan influencer yang memiliki kredibilitas dan pengetahuan tentang gizi.

Melakukan Edukasi: Menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang gizi dan kesehatan.

Menggunakan Bahasa yang Positif: Fokus pada manfaat positif dari mengonsumsi makanan sehat, bukan hanya pada risiko dari makanan tidak sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun