Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dampak Psikologis Perpisahan Rekan Kerja dan Bagaimana Meresponnya?

21 Januari 2025   14:59 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:42 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpisahan adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Begitu pula di lingkungan kerja, pergantian personel adalah hal yang lumrah terjadi. Namun, di balik pergantian itu, seringkali tersimpan dampak psikologis yang cukup signifikan bagi karyawan yang ditinggalkan.

Perpisahan dengan rekan kerja, meski hal yang lumrah terjadi dalam dunia kerja, seringkali meninggalkan bekas mendalam di hati kita. Mengapa perpisahan ini terasa begitu menyakitkan?

Salah satu alasan utama adalah ikatan sosial yang kuat yang terbentuk di lingkungan kerja. Tempat kerja bukanlah sekadar tempat kita mencari nafkah, melainkan juga menjadi rumah kedua bagi banyak orang. Di sini, kita tidak hanya berinteraksi secara profesional, namun juga membangun hubungan personal yang erat. Rekan kerja menjadi teman berbagi tawa, tempat berkeluh kesah, dan bahkan keluarga yang selalu ada. Ketika salah satu dari mereka pergi, terasa seperti kehilangan bagian penting dari hidup kita.

Rasa kehilangan yang mendalam pun tak dapat dihindari. Kehilangan rekan kerja bagaikan kehilangan anggota keluarga. Kita merasakan kesedihan, kehampaan, dan bahkan stres yang begitu mendalam. Hal ini wajar terjadi, karena kita telah terbiasa berbagi momen-momen penting dalam hidup bersama mereka.

Selain itu, ketidakpastian yang muncul setelah kepergian rekan kerja juga menjadi sumber kecemasan. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di benak kita: "Siapa lagi yang akan mengerti proyek ini sebaik dia?", "Bagaimana cara menyelesaikan tugas yang tertunda?", atau "Akankah aku merasa kesepian di kantor?". Ketidakpastian ini membuat kita merasa tidak nyaman dan sulit untuk fokus pada pekerjaan.

Singkatnya, perpisahan dengan rekan kerja bukan sekadar pergantian personel, melainkan juga kehilangan sebuah hubungan yang berharga. Ikatan sosial yang kuat, rasa kehilangan yang mendalam, dan ketidakpastian yang muncul adalah beberapa faktor yang membuat perpisahan ini begitu menyakitkan.

Perpisahan dengan rekan kerja tak hanya meninggalkan kesedihan, tetapi juga memunculkan berbagai dampak psikologis yang dapat mengganggu keseharian kita. Beberapa di antaranya adalah:

Stres dan Kecemasan Merajalela

Ketidakpastian akan masa depan, perubahan dinamika kerja, dan kekhawatiran akan tugas yang belum selesai seringkali memicu stres dan kecemasan yang cukup signifikan. Pikiran-pikiran negatif terus berputar, membuat kita sulit untuk fokus dan tenang.

Perpisahan dengan rekan kerja seringkali membawa ketidakpastian yang signifikan. Misalnya, jika rekan kerja yang pergi adalah seorang ahli dalam bidang tertentu, kita mungkin bertanya-tanya, "Bagaimana cara menyelesaikan proyek ini tanpa bantuannya?" Atau, "Siapa yang akan mengambil alih tugas-tugasnya?" Beban kerja yang tiba-tiba bertambah juga menjadi sumber stres yang besar. Kita mungkin merasa kewalahan dan khawatir tidak dapat memenuhi semua tuntutan pekerjaan.

Perubahan dalam dinamika tim juga dapat menjadi pemicu stres. Ketika seorang rekan kerja yang sudah lama bekerja sama pergi, kita harus membangun hubungan baru dengan anggota tim yang lain. Hal ini bisa menjadi sulit, terutama jika kita merasa tidak nyaman dengan gaya kerja atau kepribadian mereka. Selain itu, kita juga mungkin kehilangan dukungan emosional yang selama ini kita dapatkan dari rekan kerja tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun