Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengeluh di Tempat Kerja: Penyebab, Dampak dan Solusi

14 Januari 2025   12:53 Diperbarui: 14 Januari 2025   15:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

2. Kurangnya Penghargaan

Kurangnya penghargaan bagaikan pupuk yang tidak pernah diberikan pada tanaman. Tanaman akan layu dan mati jika tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, begitu pula dengan semangat kerja karyawan. Ketika seseorang merasa bahwa usaha dan kontribusinya tidak diakui atau dihargai, motivasi mereka akan menurun drastis. 

Contohnya seorang guru yang telah bertahun-tahun mendidik murid-muridnya dengan penuh dedikasi, tetapi tidak pernah mendapatkan penghargaan atau kenaikan gaji. Rasa tidak dihargai ini akan membuatnya merasa bahwa pekerjaannya tidak berarti. Hal ini juga dapat terjadi pada seorang desainer grafis yang ide-idenya selalu digunakan tanpa adanya pengakuan atas kreativitasnya. Atau, seorang perawat yang bekerja keras merawat pasien namun tidak pernah mendapatkan ucapan terima kasih dari keluarga pasien juga akan merasa demotivasi. Bahkan, seorang karyawan startup yang bekerja lembur setiap hari untuk mencapai target perusahaan namun tidak mendapat bonus atau kenaikan jabatan akan merasa bahwa usahanya sia-sia. 

Kurangnya penghargaan tidak hanya berdampak pada motivasi individu, tetapi juga pada iklim kerja secara keseluruhan. Ketika karyawan merasa tidak dihargai, mereka cenderung menjadi apatis dan kurang peduli dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas kerja.

3. Lingkungan Kerja yang Negatif: 

Lingkungan kerja yang negatif bagaikan racun yang perlahan-lahan menggerogoti semangat kerja karyawan. Konflik antar rekan kerja, perlakuan tidak adil dari atasan, atau bahkan budaya kerja yang toxic dapat menciptakan suasana yang penuh tekanan dan membuat karyawan merasa tidak nyaman. 

Contohnya seorang karyawan baru yang harus bekerja sama dengan tim yang selalu saling menyalahkan. Suasana yang penuh permusuhan seperti ini akan membuatnya merasa terisolasi dan tidak memiliki semangat untuk berkontribusi. Atau, seorang karyawan yang selalu menjadi sasaran kritik dan ejekan dari atasannya. Perlakuan tidak adil seperti ini akan membuatnya merasa tidak dihargai dan kehilangan kepercayaan diri. Bahkan, budaya kerja yang terlalu kompetitif dan menekankan pada pencapaian individu dapat menciptakan lingkungan yang penuh tekanan dan membuat karyawan merasa terasing. Ketika karyawan merasa tidak aman dan tidak nyaman di tempat kerja, mereka akan cenderung mengeluh dan mencari cara untuk keluar dari situasi tersebut.

Contoh-contoh lingkungan kerja negatif lain yang bisa direfleksikan di lingkungan kerja kita misalnya bullying di tempat kerja. Seorang karyawan junior yang sering menjadi sasaran bullying oleh rekan kerja seniornya. Implikasinya adalah korban bullying akan mengalami stres, penurunan produktivitas, dan bahkan masalah kesehatan mental. Mereka mungkin akan merasa takut untuk datang bekerja dan mencari pekerjaan baru. Lingkungan kerja yang toleran terhadap bullying akan menciptakan budaya yang toksik dan merusak moral karyawan lainnya.

Contoh lainnya yaitu seorang karyawan perempuan yang sering dilecehkan secara seksual oleh atasannya. Implikasinya adalah korban diskriminasi akan merasa tidak dihargai, tidak aman, dan tidak memiliki tempat untuk mengadu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan motivasi, produktivitas, dan bahkan tindakan hukum terhadap perusahaan.

Contoh berikutnya misalnya perusahaan tidak terbuka mengenai kebijakan perusahaan, keputusan manajemen, atau informasi keuangan. Implikasinya Kurangnya transparansi dapat menimbulkan rasa tidak percaya di antara karyawan, memicu rumor, dan mengurangi keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan.

Beberapa karyawan selalu mendapatkan tugas yang lebih berat dibandingkan dengan rekan kerja lainnya. Implikasinya adalah karyawan yang merasa kelebihan beban kerja akan merasa tidak adil dan demotivasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja dan peningkatan tingkat absensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun