Linda McDowell: Perspektif Sosiologis tentang Gender dan Ruang
Linda McDowell, seorang sosiolog terkemuka, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana gender membentuk pengalaman kita terhadap ruang, termasuk dalam konteks transportasi. Penelitiannya berfokus pada bagaimana konstruksi sosial gender memengaruhi akses dan penggunaan ruang publik oleh perempuan, di antaranya:
bahwa ruang bukanlah sekadar latar belakang pasif, melainkan konstruksi sosial yang aktif dibentuk oleh relasi kuasa, termasuk relasi gender.
pentingnya tubuh sebagai "peta" yang digunakan untuk menavigasi dan memahami ruang. Tubuh perempuan seringkali mengalami ruang secara berbeda dibandingkan tubuh laki-laki, karena adanya norma-norma gender yang berbeda tentang bagaimana tubuh seharusnya bergerak dan menempati ruang.
transportasi sebagai ruang yang sangat penting untuk memahami bagaimana gender dikonstruksi dan diperkuat. Ia menganalisis bagaimana desain transportasi, norma sosial, dan kebijakan transportasi dapat memperkuat atau menantang ketidaksetaraan gender.
Lee Ray: Perspektif Perencanaan Transportasi yang Sensitif Gender
Lee Ray, seorang ahli transportasi, telah fokus pada bagaimana mengintegrasikan perspektif gender ke dalam perencanaan dan desain transportasi. Ia berargumen bahwa perencanaan transportasi yang tidak sensitif gender dapat memperkuat ketidaksetaraan dan membatasi mobilitas perempuan. Gagasan pentingnya di antaranya:Â
perempuan dan laki-laki seringkali memiliki kebutuhan transportasi yang berbeda karena peran gender yang berbeda dalam masyarakat. Perempuan, misalnya, seringkali memiliki tanggung jawab pengasuhan anak yang memengaruhi waktu dan tujuan perjalanan mereka.
pentingnya keamanan dan aksesibilitas dalam transportasi publik bagi perempuan. Desain stasiun, pencahayaan, dan jadwal layanan yang baik dapat membuat perempuan merasa lebih aman dan nyaman menggunakan transportasi umum.
perempuan dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan transportasi untuk memastikan bahwa kebutuhan dan perspektif mereka terwakili.
Ahli ahli tersebut menyoroti bahwa sistem transportasi bukanlah netral gender, melainkan mencerminkan relasi kuasa yang lebih luas. Desain transportasi yang tidak sensitif gender dapat memperkuat ketidaksetaraan yang sudah ada. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan yang lebih inklusif.Â