Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perbincangan Ruang Khusus Perempuan, Siapa Ahlinya?

9 Januari 2025   14:04 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:21 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi penulis

Doreen Massey, seorang geografer feminis yang berpengaruh, menawarkan perspektif yang unik dan mendalam tentang hubungan antara transportasi, ruang, dan gender. Karyanya memberikan sumbangan signifikan dalam memahami bagaimana sistem transportasi tidak hanya mempengaruhi mobilitas fisik seseorang, tetapi juga membentuk identitas, relasi sosial, dan akses terhadap sumber daya, khususnya bagi perempuan.

Massey menekankan bahwa ruang bukanlah sesuatu yang statis, melainkan konstruksi sosial yang terus berubah. Sistem transportasi memainkan peran sentral dalam membentuk ruang ini. Akses atau tidaknya seseorang terhadap transportasi yang memadai akan sangat mempengaruhi kehidupannya, termasuk peluang kerja, pendidikan, dan partisipasi dalam masyarakat. Bagi perempuan, akses transportasi seringkali terbatas oleh berbagai faktor seperti norma sosial, keamanan, dan biaya. Hal ini dapat membatasi mobilitas mereka, mengisolasi mereka di ruang privat, dan memperkuat ketidaksetaraan gender.

Massey menggarisbawahi bahwa pengalaman perempuan dalam menggunakan transportasi seringkali dibatasi oleh berbagai faktor. Kekhawatiran akan keamanan, terutama di malam hari, membuat banyak perempuan enggan menggunakan transportasi umum. 

Selain itu, desain transportasi umum yang seringkali mengabaikan kebutuhan perempuan, seperti kurangnya fasilitas toilet yang layak atau pencahayaan yang buruk, semakin memperburuk situasi. 

Beban ganda sebagai pekerja dan pengasuh juga memaksa banyak perempuan untuk mengkompromikan mobilitas mereka demi memenuhi tanggung jawab keluarga. Akibatnya, perempuan seringkali terjebak dalam ruang privat dan memiliki akses yang terbatas terhadap peluang ekonomi dan sosial

Gagasan Massey berimplikasi bahwa memahami perspektif gender dalam transportasi adalah langkah krusial dalam mewujudkan kota yang inklusif dan berkelanjutan. 

Dengan merancang sistem transportasi yang sensitif gender, seperti menyediakan transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau, serta infrastruktur yang mendukung pejalan kaki dan pesepeda, kita dapat meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup bagi semua orang, terutama perempuan. 

Melibatkan perempuan dalam proses perencanaan transportasi juga akan memastikan bahwa kebutuhan dan perspektif mereka terwakili, sehingga menghasilkan kebijakan yang lebih relevan dan efektif. 

Sebagai contoh, dengan menyediakan fasilitas pengasuhan anak di stasiun kereta api, perempuan yang memiliki anak kecil dapat lebih mudah menggunakan transportasi umum dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan ekonomi.

Pemikiran Doreen Massey tentang transportasi dan gender memberikan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisis dan mengatasi ketidaksetaraan gender dalam akses terhadap ruang dan sumber daya. 

Dengan memahami bagaimana sistem transportasi membentuk dan dipengaruhi oleh gender, kita dapat merancang kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan, serta menciptakan kota-kota yang lebih baik untuk semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun