Ritual juga berfungsi untuk menegakkan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat Nuer. Dengan mengikuti prosedur ritual, para pihak yang berkonflik menunjukkan komitmen mereka terhadap nilai-nilai komunitas.
Ritual penyelesaian konflik dapat mencegah konflik yang lebih besar dengan memberikan wadah bagi pihak-pihak yang berselisih untuk menyampaikan keluhan dan mencari solusi bersama.
Masyarakat Nuer percaya bahwa kekuatan-kekuatan gaib memiliki pengaruh dalam kehidupan mereka. Ritual penyelesaian konflik seringkali melibatkan permohonan kepada leluhur atau kekuatan spiritual lainnya untuk memberikan berkah dan perlindungan.
Proses penyelesaian konflik dalam masyarakat Nuer melibatkan beberapa tahapan, antara lain:
Mediasi: Seorang mediator, yang seringkali adalah seorang tokoh yang dihormati dalam komunitas, akan berusaha untuk menjembatani kedua belah pihak yang berkonflik.
Pertukaran Hadiah: Sebagai tanda perdamaian, kedua belah pihak akan saling memberikan hadiah. Hadiah yang diberikan biasanya berupa ternak atau barang berharga lainnya.
Sumpah: Kedua belah pihak akan mengucapkan sumpah untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama di masa depan.
Perjamuan: Setelah pertukaran hadiah dan sumpah, akan diadakan perjamuan bersama untuk merayakan perdamaian.
Salah satu tokoh penting dalam penyelesaian konflik di masyarakat Nuer adalah "leopard-skin chief". Sosok ini memiliki peran sebagai mediator netral yang dihormati oleh semua pihak. "Leopard-skin chief" akan mendengarkan kedua belah pihak, membantu mereka memahami akar permasalahan, dan mencari solusi yang adil.
Simbolisme dalam ritual penyelesaian konflik:Â