Mengapa Manusia Memerlukan Hiburan?
Hiburan, dalam berbagai bentuknya, telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman purba. Dari tarian ritual hingga film blockbuster, manusia selalu mencari cara untuk menghibur diri. Namun, mengapa kita begitu membutuhkan hiburan? Apakah hiburan sekadar pelarian dari realitas, atau ada fungsi yang lebih dalam?Â
Hiburan adalah segala sesuatu yang membuat kita senang, rileks, dan lepas dari rutinitas. Ini bisa berupa aktivitas, hobi, atau bahkan hanya sekadar bersantai.
Siapa yang membahas hiburan?
Banyak sekali ahli yang membahas tentang hiburan, dari berbagai disiplin ilmu seperti:
Psikolog: Mempelajari dampak psikologis hiburan terhadap individu.
Sosiolog: Menganalisis peran hiburan dalam masyarakat dan budaya.
Filsuf: Menyelidiki makna dan nilai estetika dalam hiburan.
Ahli saraf: Mempelajari respon otak terhadap rangsangan hiburan.
Siapa ahli yang bisa dicontohkan?Â
Contoh ahli terkenal yang berkontribusi dalam bidang ini:
 Mihaly Csikszentmihalyi: Ahli psikologi positif yang terkenal dengan konsep "aliran" (flow) dalam aktivitas yang menyenangkan.
Neil Postman: Filsuf yang mengkritik dampak negatif televisi terhadap budaya.
Marshall McLuhan: Ahli media yang terkenal dengan ungkapan "medium is the message".
Nah yang perlu diingat adalah meskipun hiburan sangat penting, kita harus tetap seimbang. Terlalu banyak hiburan dapat mengganggu produktivitas dan kesehatan mental.
Apa jenis hiburan?Â
Tahukah kamu kalau hiburan juga punya jenis atau bentuknya, yaitu aktif dan lastif. Apa perbedaan antara hiburan aktif dan pasif?" Yuk, kita eksplor lebih jauh tentang dunia hiburan!
Hiburan Aktif
Melibatkan partisipasi fisik atau mental: Anda secara langsung terlibat dalam aktivitas tersebut.
Contoh: Berolahraga, bermain game, bernyanyi, menari, melukis, atau mengikuti kelas memasak.
Manfaat: Membakar kalori, meningkatkan koordinasi, merangsang kreativitas, dan mengurangi stres.
Hiburan Pasif
 Tidak memerlukan partisipasi aktif: Anda hanya menikmati tanpa perlu melakukan banyak gerakan.
Contoh: Menonton film, mendengarkan musik, membaca buku, atau bermain game yang tidak interaktif.
Manfaat: Relaksasi, menambah pengetahuan, dan memberikan pengalaman estetika.
Meski berbeda kedua jenis hiburan, baik hiburan aktif maupun pasif memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Idealnya, kita perlu menyeimbangkan keduanya untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Misalnya, setelah seharian bekerja di depan komputer, kita bisa melakukan aktivitas fisik seperti jogging untuk menyegarkan pikiran.
Ingatlah untuk memilih hiburan yang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu. Yang terpenting adalah kamu merasa senang dan bahagia.
Alasan Mengapa Manusia Memerlukan Hiburan?Â
Ada beberapa alasan mengapa manusia memerlukan hiburan, dengan mengacu pada berbagai perspektif dan penelitian.
1. Hiburan sebagai Mekanisme Coping:
Mengurangi Stres dan Kecemasan: Hiburan dapat membantu kita melepaskan diri dari tekanan dan kekhawatiran sehari-hari. Penelitian menunjukkan bahwa menonton film komedi, mendengarkan musik yang menenangkan, atau bermain game dapat memicu pelepasan endorfin, hormon yang terkait dengan perasaan bahagia dan relaksasi (Cohen & Â Slaughter, 2010).
Meningkatkan Mood: Hiburan dapat membantu kita merasa lebih baik dengan meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan negatif. Sebuah studi oleh American Psychological Association menemukan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi (American Psychological Association, 2015).
Meningkatkan Kualitas Tidur: Hiburan yang menenangkan, seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut, dapat membantu kita rileks dan mempersiapkan diri untuk tidur (National Sleep Foundation, 2018).
2. Hiburan sebagai Alat Sosial:
Membangun Ikatan Sosial: Hiburan dapat menjadi titik temu dan pemersatu bagi individu. Berbagi pengalaman menonton film, mendengarkan musik, atau bermain game bersama dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan rasa kebersamaan (McLuhan, 1964).
Memperkuat Identitas: Hiburan dapat membantu kita menemukan dan mengekspresikan identitas kita. Melalui musik, film, atau buku, kita dapat menemukan nilai-nilai, ideologi, dan gaya hidup yang resonan dengan diri kita (Jenkins, 2006).
Meningkatkan Empati: Hiburan, khususnya film dan buku, dapat membantu kita memahami perspektif orang lain dan meningkatkan empati kita. Melalui cerita fiksi, kita dapat merasakan emosi dan pengalaman karakter yang berbeda dari kita (Oatley, 2011).
3. Hiburan sebagai Sumber Pembelajaran:
 Meningkatkan Kreativitas: Hiburan dapat merangsang imajinasi dan kreativitas. Melalui seni, musik, dan sastra, kita dapat mengeksplorasi ide-ide baru dan menemukan cara pandang yang berbeda (Gardner, 1983).
Meningkatkan Pengetahuan: Hiburan dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif. Film dokumenter, buku non-fiksi, dan bahkan film fiksi dapat memberikan informasi dan wawasan tentang berbagai topik (Csikszentmihalyi, 1990).
Meningkatkan Keterampilan: Hiburan dapat membantu kita mengembangkan keterampilan baru. Bermain game, misalnya, dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah, strategi, dan koordinasi tangan-mata (Sherry, 2001).
4. Hiburan sebagai Bentuk Ekspresi Diri:
Menyalurkan Emosi: Hiburan dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Melalui seni, musik, dan tarian, kita dapat melepaskan emosi yang terpendam dan menemukan cara untuk memprosesnya (Malchiodi, 2003).
Meningkatkan Rasa Kontrol: Hiburan dapat memberikan rasa kontrol dan otonomi dalam kehidupan kita. Memilih film yang ingin kita tonton, musik yang ingin kita dengarkan, atau buku yang ingin kita baca dapat memberikan rasa kontrol dan kepuasan (Bandura, 1977).
Meningkatkan Rasa Bahagia: Hiburan dapat membantu kita merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup kita. Melalui pengalaman yang menyenangkan dan menghibur, kita dapat meningkatkan rasa syukur dan penghargaan terhadap kehidupan (Seligman, 2011).
Selian itu alasan lainnya di antaranya:Â
Hiburan membantu kita melupakan masalah sejenak dan melepaskan ketegangan.
Aktivitas yang menyenangkan memicu produksi hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih bahagia.
Berbagi kesenangan dengan orang lain dapat mempererat ikatan sosial.
Beberapa bentuk hiburan seperti seni atau musik dapat memicu ide-ide baru.
Hiburan bukan sekadar pelarian dari realitas, tetapi merupakan kebutuhan manusia yang kompleks dan multidimensi. Hiburan dapat membantu kita mengatasi stres, membangun ikatan sosial, meningkatkan pembelajaran, dan mengekspresikan diri. Dengan memahami fungsi hiburan dalam kehidupan manusia, kita dapat menghargai peran pentingnya dalam kesejahteraan dan perkembangan individu.
Daftar Pustaka yang dapat dibaca lebih lanjut:Â
American Psychological Association. (2015). Music and mental health. Retrieved from https://www.apa.org/topics/music-mental-health
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Cohen, J., & Slaughter, V. (2010). The psychology of humor: An integrative approach. New York: Routledge.
Csikszentmihalyi, M. (1990). Flow: The psychology of optimal experience. New York: HarperCollins.
Gardner, H. (1983). Frames of mind: The theory of multiple intelligences. New York: Basic Books.
Jenkins, H. (2006). Convergence culture: Where old and new media collide. New York: New York University Press.
Malchiodi, C. A. (2003). Art therapy: A guide for practitioners and students. New York: Guilford Press.
McLuhan, M. (1964). Understanding media: The extensions of man. New York: McGraw-Hill.
National Sleep Foundation. (2018). Sleep hygiene tips. Retrieved from https://www.sleepfoundation.org/articles/sleep-hygiene-tips
Oatley, K. (2011). Such stuff as dreams are made on: Psychology, literature, and the brain. Oxford: Oxford University Press.
Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness and well-being. New York: Free Press.
Sherry, J. (2001). The psychology of computer games: An introduction. New York: Routledge.
Semoga bermanfaat!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI