Wani Ngalah Luhur Wekasane: Sebuah Perspektif Positioning dalam Membangun Keunggulan Kompetitif
Pepatah Jawa "Wani Ngalah Luhur Wekasane" mengandung makna mendalam tentang pentingnya kerendahan hati dan sikap legowo dalam mencapai tujuan. Dalam konteks bisnis dan persaingan, prinsip ini dapat diinterpretasikan sebagai strategi positioning yang efektif untuk membangun keunggulan kompetitif.Â
Positioning: Membangun Citra yang Berbeda
Positioning, menurut Al Ries dan Jack Trout, adalah proses membangun citra yang unik dan berkesan di benak konsumen. Â Strategi ini menekankan pada diferensiasi produk atau layanan dari pesaing, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengenali dan memilihnya.
 "Positioning: The Battle for Your Mind" oleh Al Ries dan Jack Trout (1981). Al Ries dan Jack Trout berargumen bahwa dalam pasar yang semakin padat dan kompetitif, memenangkan hati dan pikiran konsumen bukanlah sekadar tentang kualitas produk, tetapi lebih kepada bagaimana sebuah merek diposisikan di benak konsumen. Setiap merek perlu memiliki posisi yang unik dan bermakna dalam pikiran konsumen. Posisi ini bukan sekadar klaim, melainkan persepsi yang terbentuk di benak konsumen melalui berbagai pesan pemasaran. Beberapa konsep kunci yang dibahas meliputi:
Pertempuran untuk mendapatkan ruang di benak konsumen: Dalam dunia yang penuh informasi, setiap merek berjuang untuk mendapatkan perhatian dan ingatan konsumen.
Pentingnya menjadi yang pertama: Merek yang pertama kali berhasil menciptakan kategori atau menduduki posisi tertentu dalam benak konsumen cenderung memiliki keunggulan kompetitif yang kuat.
Positioning bukanlah apa yang Anda tambahkan pada produk, tetapi apa yang Anda kurangkan dari pesan: Fokus pada pesan yang sederhana, jelas, dan mudah diingat.
Repositioning: Terkadang, merek perlu mengubah posisinya untuk tetap relevan dan kompetitif.
Wani Ngalah: Sebuah Strategi Positioning yang Unik
"Wani Ngalah" dalam konteks positioning dapat diartikan sebagai: