Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjelajahi Jiwa Manusia: Folklor dalam Lensa Bronislaw Malinowski

26 Agustus 2024   14:48 Diperbarui: 26 Agustus 2024   15:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hal penting yang menjadi fokus kajian Malinowski di Kepulauan Trobriand terkait folklor adalah:

  • Kula Ring: Sebuah sistem pertukaran hadiah yang kompleks di antara berbagai pulau. Malinowski melihat Kula Ring bukan hanya sebagai aktivitas ekonomi semata, tetapi juga sebagai sistem simbolis yang sarat makna sosial dan budaya. Ia menganalisis bagaimana cerita-cerita dan mite terkait Kula Ring berfungsi untuk memperkuat hubungan sosial dan identitas kelompok.  Cerita-cerita dan  yang terkait dengan Kula Ring berfungsi untuk:
    • Memperkuat Ikatan Sosial: Cerita-cerita tentang Kula Ring membantu memperkuat hubungan antar kelompok pulau. Melalui pertukaran hadiah yang berkelanjutan, terbentuklah jaringan sosial yang luas dan kompleks.
    • Menjelaskan Asal-Usul Kula: Ada banyak mite yang menceritakan tentang asal-usul Kula Ring, seperti bagaimana benda-benda Kula pertama kali muncul atau mengapa pertukaran ini begitu penting.

    • Menghormati Leluhur: Banyak cerita yang menghubungkan Kula Ring dengan leluhur dan roh-roh nenek moyang. Dengan melakukan pertukaran Kula, masyarakat merasa terhubung dengan sejarah dan tradisi mereka.

    • Mengatur Norma Sosial: Cerita-cerita tentang Kula Ring juga berfungsi untuk mengatur norma-norma sosial, seperti cara yang tepat untuk memberikan dan menerima hadiah, serta sanksi-sanksi sosial yang berlaku jika seseorang melanggar aturan.

    • Contoh Cerita dan mite Terkait Kula Ring:

      • Asal-usul Benda Kula: Ada mite yang menceritakan bahwa benda-benda Kula seperti gelang kulit siput (soulava) dan kalung kerang (mwali) adalah hadiah dari para dewa atau roh nenek moyang. Simbolisme Benda Kula:

      • Gelang Kulit Siput (Soulava): Biasanya dikaitkan dengan kekuatan maskulin, keberanian, dan status sosial. Dalam beberapa mite, soulava digambarkan sebagai simbol kekuatan magis yang dapat melindungi pemiliknya.

      • Kalung Kerang (Mwali): Sering dikaitkan dengan kekuatan feminin, kesuburan, dan keindahan. Mwali dipercaya memiliki kekuatan untuk membawa keberuntungan dan kesejahteraan.

  • mite dan Legenda: Malinowski mengumpulkan dan menganalisis berbagai mite dan legenda masyarakat Trobriand. Ia melihat mite-mite ini sebagai cerminan dari kosmologi masyarakat, nilai-nilai moral, dan sejarah mereka.

  • Di balik cerita tentang hadiah dari para dewa, terdapat makna yang lebih dalam tentang hubungan manusia dengan alam dan kosmos. Benda Kula, yang berasal dari laut dan darat, dianggap sebagai simbol kesatuan antara manusia dan alam.

  • Dengan melakukan pertukaran Kula, masyarakat Trobriand seolah-olah sedang melakukan dialog dengan alam semesta dan menghormati siklus kehidupan.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun