David Sousa: Pakar pendidikan khusus ini mendefinisikan inklusivitas sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, dalam satu kelas reguler.
UNESCO: Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB mendefinisikan pendidikan inklusif sebagai proses yang memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari kondisi mereka, dapat belajar bersama.
Bisnis:
Frederick Reichheld: Penulis buku "The Ultimate Question 2.0" berpendapat bahwa inklusivitas adalah kunci untuk membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.
AntropologiÂ
Konsep inklusivitas, meski tidak selalu secara eksplisit didefinisikan di antropologi tetapi telah menjadi tema sentral dalam banyak kajian antropologi. Para antropolog, melalui penelitian dan teori mereka, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana budaya, masyarakat, dan individu berinteraksi dalam konteks inklusivitas dan eksklusivitas.
Beberapa tokoh antropologi yang relevan dengan konsep inklusivitas dan kontribusi mereka:
Clifford Geertz: Geertz menekankan pentingnya memahami makna budaya dari perspektif orang dalam. Pendekatannya ini membuka ruang untuk memahami bagaimana berbagai kelompok budaya mendefinisikan inklusivitas dan eksklusivitas berdasarkan nilai-nilai dan praktik mereka sendiri.
Mary Douglas: Douglas, dengan teorinya tentang kotoran dan kekudusan, membantu kita memahami bagaimana budaya menciptakan kategori inklusi dan eksklusi. Beliau menunjukkan bagaimana konsep-konsep ini sering kali terkait dengan identitas kelompok dan batas-batas sosial.
Michel Foucault: Meskipun seorang filsuf, Foucault memberikan kontribusi signifikan pada antropologi melalui analisisnya tentang kekuasaan dan pengetahuan. Konsepnya tentang diskursus membantu kita memahami bagaimana wacana dominan membentuk identitas dan menciptakan kelompok yang termarjinalisasi.
Sherry Ortner: Ortner telah banyak menulis tentang gender dan budaya. Karyanya membantu kita memahami bagaimana konstruksi gender dapat menciptakan hierarki sosial dan mengecualikan kelompok tertentu, terutama perempuan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!