Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Masa Depan: Praktik Inklusivitas pada Diri Sendiri

23 Agustus 2024   11:44 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David Sousa: Pakar pendidikan khusus ini mendefinisikan inklusivitas sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, dalam satu kelas reguler.

  • UNESCO: Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB mendefinisikan pendidikan inklusif sebagai proses yang memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari kondisi mereka, dapat belajar bersama.

  • Bisnis:

    • Frederick Reichheld: Penulis buku "The Ultimate Question 2.0" berpendapat bahwa inklusivitas adalah kunci untuk membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

    Antropologi 

    Konsep inklusivitas, meski tidak selalu secara eksplisit didefinisikan di antropologi tetapi telah menjadi tema sentral dalam banyak kajian antropologi. Para antropolog, melalui penelitian dan teori mereka, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana budaya, masyarakat, dan individu berinteraksi dalam konteks inklusivitas dan eksklusivitas.

    Beberapa tokoh antropologi yang relevan dengan konsep inklusivitas dan kontribusi mereka:

    • Clifford Geertz: Geertz menekankan pentingnya memahami makna budaya dari perspektif orang dalam. Pendekatannya ini membuka ruang untuk memahami bagaimana berbagai kelompok budaya mendefinisikan inklusivitas dan eksklusivitas berdasarkan nilai-nilai dan praktik mereka sendiri.

    • Mary Douglas: Douglas, dengan teorinya tentang kotoran dan kekudusan, membantu kita memahami bagaimana budaya menciptakan kategori inklusi dan eksklusi. Beliau menunjukkan bagaimana konsep-konsep ini sering kali terkait dengan identitas kelompok dan batas-batas sosial.

    • Michel Foucault: Meskipun seorang filsuf, Foucault memberikan kontribusi signifikan pada antropologi melalui analisisnya tentang kekuasaan dan pengetahuan. Konsepnya tentang diskursus membantu kita memahami bagaimana wacana dominan membentuk identitas dan menciptakan kelompok yang termarjinalisasi.

    • Sherry Ortner: Ortner telah banyak menulis tentang gender dan budaya. Karyanya membantu kita memahami bagaimana konstruksi gender dapat menciptakan hierarki sosial dan mengecualikan kelompok tertentu, terutama perempuan.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
      Lihat Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun