Dongeng dan Gender: Dongeng seringkali memperkuat atau menantang peran gender dalam masyarakat. Analisis terhadap peran perempuan dan laki-laki dalam dongeng dapat memberikan wawasan tentang konstruksi gender dalam budaya tertentu.
Dongeng dan Lingkungan: Dongeng seringkali mencerminkan hubungan manusia dengan alam. Dengan mempelajari dongeng, antropolog dapat memahami bagaimana masyarakat memandang dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Dongeng adalah jendela yang membuka kita pada dunia budaya yang kaya dan beragam. Dengan memahami makna yang terkandung dalam dongeng, kita dapat lebih menghargai keragaman budaya manusia dan membangun jembatan di antara berbagai kelompok masyarakat. .
Contoh Dongeng Nusantara :Â
Dongeng-dongeng dengan Tema Penghormatan Orang Tua
Sangkuriang: Meskipun cerita ini lebih dikenal dengan kisah tragisnya, namun terdapat pesan moral yang kuat tentang pentingnya menghormati orang tua. Kesalahan Sangkuriang dalam membunuh ibunya menjadi pelajaran berharga tentang konsekuensi dari tindakan yang tidak terpuji.
Bawang Merah Bawang Putih: Dongeng ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersikap baik kepada orang lain, terutama kepada orang tua. Bawang Putih yang selalu sabar dan berbakti kepada ibu tirinya mendapatkan balasan yang baik.
Timun Mas: Meskipun cerita ini lebih dikenal dengan unsur magisnya, namun terdapat pesan moral tentang ketaatan anak kepada orang tua. Timun Mas selalu patuh pada perintah ibunya dan akhirnya berhasil menyelamatkan diri dari kejaran raksasa.
Malin Kundang: Dongeng ini memberikan pelajaran yang sangat jelas tentang akibat dari durhaka kepada orang tua. Malin Kundang yang kaya raya tetapi lupa akan jasa ibunya mendapatkan hukuman yang setimpal.
Dongeng-dongeng dari berbagai daerah: Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki dongeng yang menceritakan tentang anak yang berbakti kepada orang tua dan mendapatkan berkah, atau sebaliknya, anak yang durhaka dan mendapatkan azab.