Nah bagaimana asal usul nasi tempong?Â
Sulit untuk menentukan tanggal pasti kapan nasi tempong pertama kali muncul di Banyuwangi. Tidak ada catatan sejarah yang sangat spesifik mengenai asal-usul pasti makanan ini. Namun, kita bisa menarik kesimpulan berdasarkan kebiasaan masyarakat Banyuwangi di masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini.
Kemungkinan, Â nasi tempong sudah ada sejak zaman dahulu kala. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor:
-
Kebiasaan masyarakat: Masyarakat Banyuwangi sejak dulu dikenal sebagai masyarakat agraris yang banyak mengolah hasil bumi. Nasi tempong dengan berbagai lauk pauk dan sambalnya merupakan cara praktis untuk mengolah hasil pertanian dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
Bahan-bahan mudah didapat: Bahan-bahan utama nasi tempong seperti nasi, cabai, terasi, dan berbagai sayuran mudah ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat Banyuwangi.
Praktis dibawa: Nasi tempong yang disajikan dalam satu wadah memudahkan masyarakat untuk membawanya saat bekerja di sawah atau melakukan aktivitas di luar rumah.
Meskipun tidak ada tanggal pasti mengenai asal-usul nasi tempong, namun dapat dipastikan bahwa makanan ini sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Banyuwangi sejak lama. Nasi tempong bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga merepresentasikan sejarah, budaya, dan kearifan lokal masyarakat Banyuwangi.
Hal ini karena kata tempong yang menjadi khas sambal dari nasi tempong adalah berasal dari bahasa Banyuwangi.Â
Nama "tempong" sendiri berasal dari bahasa Osing, bahasa daerah Banyuwangi, yang artinya "tampar". Hal ini merujuk pada sambalnya yang sangat pedas sehingga seolah-olah menampar lidah.
Evolusinya Menjadi Kuliner Populer
Seiring berjalannya waktu, nasi tempong mengalami perkembangan baik dari segi variasi lauk pauk maupun cara penyajiannya. Awalnya, nasi tempong lebih sederhana dengan lauk pauk yang seadanya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh dari luar, nasi tempong semakin beragam dan menjadi salah satu ikon kuliner Banyuwangi.