Sesampainya di gate yang berbeda tertera pada boarding pass, aku tidak menemukan antrian penumpang. Rasa aneh mulai menyeruak. Aku bertanya kepada petugas di dekatnya, dan jawabannya membuatku tertegun. "Maaf, penerbangan Anda sudah dipindahkan ke gate sebelah." Rupanya info terbarunya berganti di A1.Â
Nafasku tercekat. Aku baru menyadari mungkin ada pengumuman perubahan gate kembali. Keringat dingin mulai membasahi tubuhku. Dengan langkah terburu-buru, aku berlari menuju gate baru. Setiap detik terasa seperti satu jam.
Sesampainya di gate baru, antrian penumpang sudah mulai bergerak. Aku berdesakan masuk, jantungku berdebar tak karuan. Saat hendak masuk ke dalam pesawat, pramugari menyapaku dengan senyum ramah. "Selamat datang," ujarnya.
Aku menghela nafas lega. Akhirnya, aku berhasil masuk ke dalam pesawat tepat pada waktunya. Selama penerbangan, aku terus merenungkan kejadian menegangkan tadi. Aku bersyukur telah berhasil naik pesawat, namun kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagiku untuk selalu waspada dan tidak lengah.
"Petualangan Pertama di Langit Bersama Super Jet"
"Dengkulku mungkin tidak segemetar saat menaiki anak tangga pesawat waktu ke Sabu Raijua. Ini dia, momen yang sudah kutunggu-tunggu sejak lama: penerbangan perdana dengan Super Jet! Suasana di kabin begitu tenang, dihiasi dengan nuansa modern yang membuatku semakin bersemangat. Kursi empuk menyambut tubuhku, dan layar sentuh di depanku siap menemani perjalanan.
Saat pesawat meluncur di landasan pacu, jantungku berdebar kencang. Seketika, kami terangkat dari bumi, meninggalkan segala hiruk pikuk kota. Dari jendela, aku melihat pemandangan kota yang semakin mengecil. Awan-awan putih berarak di bawah kami, seperti kapas lembut yang siap menyambut.
Selama penerbangan, aku tidur. Â Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Saat pesawat mulai turun dan mendarat dengan mulus, aku merasakan kepuasan yang tak terkira.
Mendarat di Atas Laut: Petualangan Menuju Banyuwangi
Jendela pesawat perlahan-lahan mulai terbuka, memperlihatkan pemandangan yang begitu mengagumkan. Awan-awan putih lembut berarak di bawah, seolah menyambut kedatangan saya. Semakin lama, pemandangan hijau pegunungan mulai terlihat samar-samar di antara celah-celah awan. Detak jantung saya berpacu, tak sabar ingin segera menginjakkan kaki di tanah Banyuwangi.