Sejarah Antropologi kebijakan
Antropologi telah terlibat dalam studi kebijakan sejak awal abad ke-20.Â
Awal abad ke-20: Antropologi digunakan untuk memahami budaya masyarakat pribumi dan membantu pemerintah kolonial dalam mengelola mereka.
 Pasca Perang Dunia Ke-2: Antropologi mulai digunakan untuk memahami dan mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
 Tahun 1960-an dan 1970-an: Antropologi menjadi semakin terlibat dalam gerakan hak sipil dan gerakan anti-perang.
 Tahun 1980-an dan 1990-an: Antropologi mulai digunakan untuk memahami dan mengatasi masalah global seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, dan migrasi.
Selain pentingnya antropologi kebijakan dan sejarah antropologi kebijakan. Bidang ini juga diminati oleh beberapa tokoh antropologi. Tokoh antropologi kebijakan adalah antropolog yang menerapkan pengetahuan dan metode antropologi untuk memecahkan masalah sosial dan kebijakan publik. Mereka bekerja dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga internasional untuk memahami konteks sosial, budaya, dan perilaku manusia yang memengaruhi kebijakan.Â
Berikut beberapa tokoh antropologi kebijakan dan gagasannya:
1. Nancy Scheper-Hughes:
Gagasan: Scheper-Hughes dikenal karena penelitiannya tentang kematian anak di Brasil dan kritiknya terhadap kebijakan kesehatan global. Dia berpendapat bahwa kebijakan kesehatan harus mempertimbangkan konteks sosial dan budaya, dan tidak hanya berfokus pada aspek medis.Â
 Karya: "Death Without Weeping: The Violence of Everyday Life in Brazil" (1992)